Djauhari Oratmangun: Kasus Covid-19 di Tiongkok Sudah Sangat Rendah
Total kasus Covid-19 di Tiongkok saat ini sebanyak 119.321 kasus, setelah adanya tambahan 58 kasus pada Senin (12/7) kemarin.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di negara berpenduduk 1,47 miliar tersebut sudah sangat rendah.
Total kasus Covid-19 di Tiongkok saat ini sebanyak 119.321 kasus, setelah adanya tambahan 58 kasus pada Senin (12/7) kemarin.
"Di Tiongkok confirmed cases as yesterday ada tambahan 58 kasus. Sebagian besar itu imported case, datang dari luar Tiongkok. Total kasus sampai kemarin itu 119.321 kasus," ucap Djauhari saat berbincang di webinar Gelora TV, Selasa (13/7/2021).
Kasus meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Tiongkok saat ini sebanyak 5.588, setelah adanya tambahan empat kasus meninggal dunia pada Senin kemarin.
Sejauh ini ada 110.462 warga Tiongkok yang berhasil pulih dari infeksi Covid-19.
"Lalu yang orang positif tanpa gejala itu sampai kemarin itu 471 kasus. Itu kondisi di Tiongkok," papar Djauhari.
"Jadi sudah sangat rendah (kasus Covid-19) untuk negara dengan penduduk berjumlah 1,47 miliar," imbuh dia.
Baca juga: Nakes Segera Dapat Suntikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19
Selain itu di Tiongkok saat ini ada 10 provinsi yang sudah bebas dari Covid-19, alias tidak ada tambahan kasus baru.
Di 10 provinsi tersebut sudah dilakukan relaksasi untuk pemulihan beragam aktivitas masyarakat.
"Saat ini 10 provinsi di Tiongkok sudah bebas, sama sekali tidak ada kasus baru, jadi sudah relaksasi," kata Djauhari.
Karena kasus Covid-19 di Tiongkok sudah sangat rendah, Djauhari sendiri sekarang sudah bisa melakukan rangkaian perjalanan dinas.
"Besok sore ke Fuzhou, tanggal 15 saya ke Wuhan. Lalu dari Wuhan ke Henan, lalu dari Henan ke Macau. Jadi sudah sangat terbuka (untuk melakukan perjalanan), saya baru kembali juga dari Suzhou beberapa hari lalu," jelas Djauhari.
"Jadi itu sekadar gambaran saja mengenai kondisi di China saat ini," pungkas dia.