Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Sebut PT ASA yang Menimbun Obat Azithromycin di Jakarta Barat Sempat Bohongi BPOM

Ady menyebut ada upaya dari PT. ASA untuk mengelabuhi Badan Penelitian Obat dan Makanan (BPOM) saat hendak dimintai keterangan

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Polisi Sebut PT ASA yang Menimbun Obat Azithromycin di Jakarta Barat Sempat Bohongi BPOM
Muhammad Rizki Hidayat/Tribun Jakarta
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polres Metro Jakarta Barat menemukan beberapa indikasi atau dugaan penimbunan beberapa jenis obat yang dilakukan PT ASA, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (13/7/2021) kemarin.

Terlebih di dalam gudang itu terdapat ratusan box obat jenis Azithromycin 500mg.

Diketahui obat tersebut sangat dibutuhkan oleh oleh pasien positif Covid-19.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan, pihaknya mendapati percakapan antara pemilik PT tersebut dengan apoteker.

Baca juga: Asosiasi Apoteker Jepang Siap Kerja Sama Melakukan Vaksinasi Covid-19

Di mana dalam indikasi penimbunan obat, sang pemilik meminta kepada karyawannya untuk tidak menjual terlebih dahulu obat tersebut.

"Salah satu apoteker yang menjelaskan bahwa jenis obat Azithromycin 500mg, ada percakapan dari pemilik PT ya, dari pemilik PT itu untuk tidak dijual dulu artinya ada indikasi untuk ditimbun," kata Kapolres Ady dalam keterangannya, Selasa (13/7/2021).

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, Ady juga menyebut ada upaya dari PT. ASA untuk mengelabuhi Badan Penelitian Obat dan Makanan (BPOM) saat hendak dimintai keterangan.

Kala itu kata Ady, tim dari BPOM sempat menanyakan terkait ketersediaan obat Azithromycin kepada PT ASA.

Namun, pihak perusahaan mengatakan stok obat tersebut belum tersedia.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Usulkan Vaksinasi Berbayar Sebaiknya Dibatalkan

"Adanya surat dari BPOM tanggal 7 Juli 2021 yang untuk melaksanakan zoom meeting untuk menanyakan apakah ada stok jenis obat Azithromycin 500mg. Tapi disampaikan oleh yang bersangkutan bahwa stok itu belum ada," tutur Ady.

Dari PT itu polisi kini sudah meminta keterangan ketiga orang saksi, pertama YP (58) sebagai Direktur, MA (32) sebagai Apoteker, dan E (47) sebagai Kepala Gudang.

Bila terbukti bersalah, ketiganya bisa dijerat pasal 107 Jo pasal 29  ayat (1) UURI No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dan atau pasal 62 ayat (1) Jo pasal 10 UURI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau pasal 14 Jo pasal 5 ayat (1) UURI No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

Sebelumnya, jajaran Polres Metro Jakarta Barat melakukan penggerebekan terhadap sebuah gudang yang berlokasi di Jl. Peta Barat Ruko Peta Barat Indah III Blok C No. 8 Kalideres Jakarta Barat.

Gudang tersebut diketahui melakukan penimbunan obat jenis Azithromycin yang merupakan obat untuk penderita Covid-19.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes pol Ady Wibowo mengatakan, tindakan penggerebekan itu dilakukan pihaknya karena terdapat indikasi adanya penimbunan obat di gudang tersebut.

"Pemeriksaan awal terdapat indikasi penimbunan obat jenis Azithromycin 500 mg," kata Ady saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (12/7/2021) malam.

Tak hanya itu Kapolres Ady juga menyebut kalau para oknum yang bekerja pada gudang itu juga turut menjual obat dengan harga yang lebih mahal.

Adapun besaran harga yang dipatok para oknum obat itu yakni sebesar Rp3.350 per tablet.

Padahal kata Ady, jika sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) obat itu seharusnya dijual Rp1.700 per tablet.

"Oknum juga menaikkan harga dari ketentuan Harga eceran tertinggi (HET) yang sudah diputuskan oleh pemerintah melalui Keputusan menteri kesehatan RI no HK 01.07/MENKES/4825/2021 tgl 2 juli 2021 Jenis Azithromycin 500 mg," tuturnya.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Akan Cek dan Evaluasi Dugaan Kebocoran Identitas Pelapor di Aplikasi JAKI

Dari hasil penggerebekan, polisi mendapati sekitar 730 box obat yang diamankan.

Jumlah itu kata Ady jika dikonversikan dapat digunakan untuk 2920 orang penderita Covid-19.

"Dimana jumlah tersebut jika dikonversikan dengan penggunaan wajar dapat digunakan untuk 2920 Orang penderita Covid-19," tuturnya.

Kendati begitu, Ady belum mengungkapkan secara rinci para oknum yang sudah diamankan.

Sebab kata dia hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan mendalam.

"Lengkapnya nanti kita akan rilis setelah semua pihak terkait kami periksa," tukas Kombes Ady.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas