Warga Mengeluh Biaya Paket Kremasi Jenazah Covid-19 Capai Rp 65 Juta, Ini Respon Pemprov DKI Jakarta
Pemerintah DKI Jakarta akhirnya menindaklanjuti salah satu keluhan warganya soal paket kremasi dengan biaya yang tinggi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
Lebih lanjut Suzi menyarankan masyarakat agar tidak berubungan langsung, baik dengan calo untuk pelayanan mobil jenazah maupun petak makam.
Baca juga: Saat Sekjen PAN Sebut Petugas Pemakaman Juga Pahlawan di Tengah Pandemi
Karena pihak RS sudah secara otomatis menghubungi Distamhut DKI Jakarta
“Kami sarankan juga kepada warga agar tidak berhubungan dengan calo untuk pelayanan mobil jenazah dan petak makam, karena pihak RS sudah secara otomatis menghubungi Distamhut DKI Jakarta. Jika warga meninggal di rumah, segera hubungi RT/RW dan Puskesmas Kecamatan,” imbau Suzi.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal bagi seluruh warga, termasuk dalam pengangkutan jenazah dari rumah sakit ke Tempat Pemakaman Umum (TPU)/Krematorium Swasta tanpa dikenakan biaya.
Lebih lanjut, Suzi menjelaskan terdapat tiga krematorium swasta di Jakarta yang saat ini tidak menerima kremasi jenazah COVID-19, yaitu Grand Heaven, Pluit; Daya Besar, Cilincing; dan Krematorium Hindu, Cilincing.
Sementara itu, krematorium swasta yang menerima kremasi jenazah COVID-19 justru berada di luar wilayah Jakarta, seperti Oasis, Tangerang; Sentra Medika, Cibinong; dan Lestari, Kerawang.
Baca juga: Sebut Pemakaman Korban Covid-19 Hanya Prank, ABG Ini Dijemput Petugas, Dijadikan Relawan Pemulasaran
Kronologi Kejadian
Diketahui sebelumnya ada seorang warga yang ingin mencari krematorium untuk ibunya yang meninggal karena Covid-19.
Kemudian ia mengeluhkan, karena ada orang yang mengaku petugas dari Dinas Pemakaman dan menawarkan paket kremasi dengan biaya Rp 48,8 juta di Karawang.
Selain itu oknum petugas juga meminta warga tersebut untuk cepat memutuskan karena ada RS lain yang akan mengambil slot kremasi itu.
Warga pun terkejut dan mencoba menghubungi hotline berbagai Krematorium di Jabodetabek.
Namun kebanyakan tidak diangkat sementara yang mengangkat jawabnya sudah penuh.
Karena didesak RS agar jenazah bisa segera dipindahkan, akhirnya pihak keluarga putuskan memilih yang di Karawang.
Baca juga: Fakta-fakta dan Kronologi Pemakaman Peti Kosong di Klaten, Jenazah Pasien Covid-19 Tertinggal di RS
Nyatanya warga tersebut malah mendapat jawaban paket kremasi yang sebelumnya ditawarkan sudah diambil orang lain.