Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rata-rata UGD Layani 40-80 Pasien, Itu di Luar Batas Kapasitas RS, Pemenuhan Oksigen Terkendala

Lonjakan kasus Covid-19 memang cukup terdampak besar bagi berbagai sektor. Khususnya dari aspek kesehatan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Rata-rata UGD Layani 40-80 Pasien, Itu di Luar Batas Kapasitas RS, Pemenuhan Oksigen Terkendala
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
OKSIGEN MEDIS GRATIS - Pemilik usaha logistik SNG Cargo di Jalan H Mencong, Ciledug, Kota Tangerang, menggelar isi ulang oksigen medis secara gratis untuk masyarakat yang membutuhkan, Jumat (16/7/2031). Bantuan ini disambut baik oleh masyarakat karena mempermudah warga yang tengah kesulitan melakukan isi ulang oksigen untuk pengobatan pasien Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus Covid-19 memang cukup terdampak besar bagi berbagai sektor. Khususnya dari aspek kesehatan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi

Ia menyebutkan jika rumah sakit terpaksa menampung pasien hingga di luar batas kapasitas. Kata Nadia, ruangan unit gawat darurat (UGD) maksimum diisi oleh 20 orang. 

Biasanya, ruang tersebut diisi untuk kasus kecelakaan, struk, denam berdarah, dan sebagainya. Namun saat ini, UGD bahkan diisi lebih dari 20 orang. 

Baca juga: Pupuk Kaltim Salurkan 30 Ton Oksigen Medis untuk Pasien Covid-19 di Bontang Kaltim

Baca juga: Menko Luhut Apresiasi Inisiatif GoTo Bersama Kadin dan Samator Atasi Kelangkaan Oksigen

"Bayangkan dalam satu hari ada 40-80 orang, pasti over capacity. Mau enggak mau tetap beri pelayanan," ungkap Nadia dalam diskusi secara virtual, Senin (19/7/2021).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Tidak hanya ruangan, kata Nadia, terbatasnya tenaga kesehatan pun turut jadi pertimbangan. Di sisi lain dari pemerintah masih berusaha membuka ruang perawatan. 

BERITA TERKAIT

Selain itu, Nadia juga memastikan fasilitas kesehatan yang sudah terisi 80 persen harus dikonversi sebagai rumah sakit khusus Covid-19. 

Baca juga: Tips Tingkatkan Saturasi Oksigen dari Kemenkes: Cukup Berbaring dan Lakukan Teknik Proning

"Kalau bisa buat rumah sakit lapangan. Dan di sisi lain juga regulasi obat. Diharapkan bisa tersedia di lapangan dengan harga sewajarnya. Begitu juga dengan pemenuhan oksigen walaupun ada potensi kekurangan," katanya lagi. 

Di sisi lain, kata Nadia memang ada kendala dari penyediaan kebutuhan gas. 

Awalnya kebutuhan oksigen pulau Jawa 400 ton. Kemudian kapasitas produksi oksigen nasional yakni 1.850 ton per hari. 

Namun dalam dua minggu terakhir kebutuhan menjadi 2000 lebih. Hal ini lah yang menjadi kendala dalam penyediaan oksigen

"Ini catatan kita sebagai PPKM darurat. Perlu dukungan dan upaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Tentu harus ada penggerak pemerintah. Dimulai dari tingkat RT, RT dan keluarga. Itu Kunci utamanya," pungkas Nadia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas