Rencana Testing Masif: Warga Positif Covid-19 akan Dikarantina, Keluarganya Diberi Bansos
Rencananya testing dan tracing masif tersebut akan dilakukan dalam satu atau dua hari ke depan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Rencana Testing Masif: Warga Positif akan Dikarantina, Keluarganya akan Diberi Bansos
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang memfinalkan rencana tracing dan testing massal Covid-19 di perumahan padat penduduk yang berada di wilayah aglomerasi diantaranya yakni Jabodebek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang, Malang Raya, Surabaya, dan lainnya.
Rencananya testing dan tracing masif tersebut akan dilakukan dalam satu atau dua hari ke depan.
"Ada delapan atau tujuh wilayah (terapkan testing masif)," kata Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021).
Testing dan tracing masif tersebut dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di perumahan padat penduduk.
Baca juga: Luhut Minta Covid-19 Tidak Dipolitisasi Karena Menyangkut Nyawa
Nantinya warga yang berdasarkan hasil tes, diketahui positif Covid-19 maka akan langsung di bawa ke pusat karantina yang didirikan di setiap daerah.
"Apabila ditemukan kasus di lapangan maka mereka akan dibawa ke pusat-pusat isolasi yang sudah dibuat pemerintah," kata Luhut.
Warga yang positif langsung dibawa ke karantina agar mendapatkan penanganan yang lebih baik, ketimbang melakukan isolasi mandiri. Karena di pusat karantina terdapat tenaga kesehatan, obat, serta logistik.
"Testing dan tracing tadi sangat penting supaya early stage atau pada awal sudah bisa dideteksi sehingga bisa di treat (rawat) dengan bagus dan rata-rata penyembuhannya 8 hari, dan tingkat penyembuhan lebih cepat, dan tingkat meninggalnya lebih cepat kalau penanganannya tidak cepat," katanya.
Apabila pasien yang positif tersebut merupakan kepala keluarga, kata Luhut, maka pemerintah akan langsung memberikan bantuan sosial kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Sehingga kalau kepala keluarga yang kena tidak perlu keluarganya menjadi sangat menderita. Apabila yang terkena adalah kepala keluarga saya singgung lagi, maka kami merencanakan keluarga tersebut akan diberikan bantuan sosial oleh pemerintah guna meringankan bebannya," pungkasnya.