Krematorium Cilincing Sudah Melakukan Kremasi Sebanyak 60 Jenazah
Krematorium, Cilincing, Jakarta Utara yang dikelola oleh Yayasan Daya Besar dijadikan sebagai tempat pembakaran jenazah Covid-19
Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krematorium, Cilincing, Jakarta Utara yang dikelola oleh Yayasan Daya Besar dijadikan sebagai tempat pembakaran jenazah Covid-19 sejak Minggu (18/7/2021).
"Untuk hari pertama 7 jenazah, hari kedua 9 jenazah, hari ketiga hingga hari ini Krematorium Cilincing sudah melakukan kremasi sebanyak 11 jenazah," ujar Heru Prayitno, selaku Kepala Manajemen dan Personalia, Krematorium, Cilincing, Yayasan Daya Besar. Jumat (23/7/2021).
Heru mengungkapkan bahwa selama Krematorium, Cilincing dibuka untuk jenazah Covid-19. Jumlah permintaan keluarga yang meninggal karena Covid-19
meningkat drastis.
Baca juga: Hari Anak Nasional, AHY Ajak Orang Tua Jadi Garda Terdepan Lindungi Anak-anak dari Covid-19
Baca juga: Urgensi Vaksinasi COVID-19 ke Masyarakat Adat Terkendala KTP
Baca juga: Bamsoet Ajak Asosiasi Pengusaha Salurkan CSR Bantu Warga Terpapar dan Terdampak Pandemi Covid-19
Krematorium, Cilincing yang berada di Jakarta Utara dibuka sejak pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
"Untuk saat ini operasional kami dimulai hanya sampai pukul 16.00 WIB. Akan tetap dari pihak dinas pemakaman meminta krematorium untuk membuka hingga malam hari," ucapnya.
"Rencananya kedepan kami akan mempersiapkan jam operasional tambahan dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB," sambungnya
Ia juga menuturkan bahwa penambahan jam operasional untuk Covid-19 disiapkan dari tim petugas hingga peralatan. Agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi.
Hingga saat ini, petugas yang membantu proses kremasi jenazah sebanyak 8 orang dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat yaitu menggunakan alat pelindung diri (apd).
"Krematorium ini terbuka untuk jenazah diluar DKI Jakarta juga. Kemaren saja ada berasal dari Cirebon, dan kami tetap menerima. Tempat ini biasanya digunakan untuk yang beragama Hindu, Buddha, Kristen, Katolik," ucapnya kepada Tribunnews.
Heru juga menerangkan bahwa harga yang ditawarkan untuk jenazah Covid-19 seharga Rp 7.000.000 dan untuk jenazah non-Covid 19 seharga Rp 4.500.000 per-jenazah.
"Harga tersebut sudah menjadi nilai standart, dan kami tidak ada menaikkan harga," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk Krematorium, Cilincing, Jakarta Utara menyediakan 2 alat pembakaran jenazah secara tradisional yaitu menggunakan kayu dan menggunakan oven.
"Untuk mesin oven kami hanya punya 1 alat, tetapi itu masih dalam proses perawatan. Untuk mesin yang kayu, kami memiliki sekitar 7 ruangan. Oleh karena itu, kami fokuskan semua menggunakan pembakaran secara tradisional yaitu kayu," ujarnya.
Untuk proses pembakaran jenazah menggunakan oven kurang lebih selama 1,5 jam dan untuk menggunakan mesin kayu selama 2 jam.
Ia berharap dengan adanya Krematorium, Cilincing, Jakarta Utara dapat membantu menangani meningkatnya kematian jenazah yang terpapar Covid-19.