Demi Tingkatkan Public Trust, Guru Besar UI Minta Pemerintah Gunakan Komunikasi Krisis
Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ibnu Hamid meminta pemerintah untuk menggunakan komunikasi krisis ke masyarakat di tengah pandemi Cov
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ibnu Hamid meminta pemerintah untuk menggunakan komunikasi krisis ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Ibnu, hal tersebut penting dilakukan guna meningkatkan kepercayaan publik atau public trust terhadap pemerintah.
Apalagi hingga pergantian istilah dari PPKM darurat menjadi PPKM level-level, pemerintah dinilai belum pernah menggunakan komunikasi krisis kepada masyarakat.
"Komunikasi publik yang ditempatkan pemerintah belum pada komunikasi yang krisis. Ciri komunikasi krisis adalah komunikasi yang melaporkan secara fakta tindakan-tindakan yang sudah dilakukan atas krisis yang terjadi," ujar Ibnu, dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'PPKM End Game?', Sabtu (24/7/2021).
Ibnu memaparkan seharusnya pemerintah tidak hanya melaporkan jumlah orang yang sembuh, positif, maupun meninggal dunia akibat Covid-19.
Namun, kata dia, pemerintah juga dapat melaporkan tindakan apa saja yang telah dilakukan selama penanganan krisis ini.
Baca juga: PWI Ajak Wartawan Berkontribusi untuk Penanganan Pandemi Covid-19
Ibnu mencontohkan salah satu caranya dengan melaporkan secara periodik jumlah vaksin yang telah dikirim ke daerah, ataupun berapa bantuan yang telah diberikan ke masyarakat, termasuk bantuan sosial dan di bidang kesehatan.
"Jadi jangan hanya yang sudah udah dirawat sekian, yang sembuh sekian, yang wafat sekian. Itu penting, tapi yang penting adalah apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah," ungkapnya.
Selain itu, Ibnu menyoroti pula permintaan maaf dari pemerintah kepada publik.
Menurutnya hal itu bagus karena pemerintah sudah mau mengakui belum optimalnya penanganan situasi krisis.
Hanya saja, hal tersebut akan lebih bagus lagi apabila disertai dengan kemajuan tindakan terhadap penanganan tersebut.
Dengan demikian, Ibnu meyakini public trust akan meningkat kepada pemerintah.
"Tapi yang lebih bagus lagi menunjukkan kemajuan-kemajuan atau tindakan-tindakan yang sudah dilakukan dan kontributif terhadap penanganan krisis. Jika dilakukan insyaallah timbul public trust tadi," pungkasnya.