Fakta 2 Harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan Terpapar Covid-19 Hingga Dinyatakan Sembuh
Hari dan Tino, dua harimau Sumatera penghuni Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, sempat terpapar virus corona atau Covid-19.
Penulis: Adi Suhendi
Namun, terkait penyebab keterpaparan virus pada kedua satwa, Suzi menyampaikan bahwa pihaknya juga masih melakukan tracing atau penelusuran.
Baca juga: 2 Harimau Sumatera di Ragunan Positif Covid-19, Anies: Tak Ada Pilihan, Mereka Harus Isolasi
“Hal ini mengingat, pada saat satwa mulai mengidap gejala, Taman Margasatwa Ragunan dalam kondisi ditutup, karena sudah PPKM Darurat. Kami juga sudah melakukan tracing kepada perawat dan petugas saat satwa sakit, tidak ada yang terpapar Covid-19. Sehingga, kami masih menelusuri penyebabnya,” katanya.
Pastikan seluruh hewan di Ragunan sehat
Dokter Hewan sekaligus Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Endah Rumiyati mengatakan, saat ini tidak ada daftar satwa yang berada di TMR menderita sakit atau bahkan terpapar Covid-19.
Hal itu diungkapkan Endah setelah dua Harimau Sumatera bernama Hari dan Tino dinyatakan pulih dari Covid-19.
"Selain Harimau (bernama) Hari dan Tino tidak ada satwa di dalam TMR ini yang menunjukkan gejala covid jadi hanya harimau hari dan tino," ucap Endah kepada awak media tepat di depan kandang eksibis Harimau, Ragunan, Minggu (1/8/2021).
Adapun kedua Harimau yang telah dinyatakan negatif Covid-19 itu diketahui setelah pihaknya melakukan uji klinis kesehatan.
Hasilnya kata Endah, saat ini baik Hari maupun Tino sudah tidak memiliki gejala kesehatan terpapar Covid-19.
Hanya saja, pihaknya masih akan melakukan uji laboratorium guna memastikan secara detail kondisi kesehatan kedua Harimau Sumatera tersebut.
Baca juga: Gubernur Anies Jenguk Dua Harimau Sumatera yang Positif Covid-19 di Taman Margasatwa Ragunan
"Jadi di sini tim medis kami tetap melakukan observasi karena kami sendiri melihat bahwa satwa tersebut secara klinis sudah tidak menunjukkan gejala klinis sakit lagi dan akan kami lanjutkan dengan uji laboratorium untuk memastikan satwa tersebut benar-benar negatif Covid," katanya.
Endah menyebut, penerapan test klinis kesehatan di TMR dilakukan hanya untuk satwa yang memiliki gejala sakit.
Jika tidak, pengecekan klinis kesehatan itu kata dia tidak akan diberlakukan.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ke depan penerapan tes klinis dilakukan untuk seluruh satwa.
"Tidak menutup kemungkinan apabila kami ingin mengecek semua satwa, ke depan kami akan coba kita fikirkan agar kita lebih tahu kondisi kesehatan satwa," ujarnya.