Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Otobus (PO) Madu Kismo sangat terkena imbas perpanjangan pemberlakuan pembatas kegiatan masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta.

Seperti diketahui PO Madu Kismo membuka lapak kiosnya sejak pukul 08.00 WIB hingga 18.30 WIB di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

"Semenjak PPKM, bus PO Madu Kismo jarang beroperasi karena pelanggan yang datang tidak ada," ujar Ani, petugas tiket di PO Madu Kismo kepada Tribunnews, Rabu (4/8/2021).

Ani menjelaskan bahwa PO Madu Kismo lebih banyak memberikan pelayanan ke Semarang, Demak, Kudus, Pati, Juwana, Rembang, Lasem, Tuban, Bangilan, Lamongan, Gresik, Surabaya, Bangkalan, Besel, Tanah Merah, Galis, Blega, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Baca juga: Terminal Pulo Gebang Sepi, Tak Ada Bus yang Beroperasi Sejak Pemberlakuan PPKM

"Untuk siang hari keberangkatan khusus menuju daerah Madura dan untuk malam hari menuju Jawa Timur," ungkapnya.

"Sebelum diberlakukan PPKM, PO kami selalu membawa penumpang kurang lebih 10-15 orang dalam sehari. Akan tetapi karena PPKM untuk mencapai angka 5 saja susah," tuturnya.

Ani menjelaskan bahwa para penumpang yang menggunakan PO Madu Kismo wajib melampirkan sertifikat vaksin minimal 1x dan surat rapid antigen dengan keterangan negatif minimal 1x24 jam atau keterangan negatif swab pcr minimal 2x24 jam.

Baca juga: PPKM Bikin Penumpang Bus di Terminal Poris Merosot Drastis

Harga yang ditawarkan PO Madu Kismo mulai dari Rp 180.000 hingga Rp 270.000.

Selain itu, Ani menjelaskan bahwa selama PPKM harus terbeban membayar sewa kios di Terminal Terpadu Pulo Gebang sebesar Rp 300.000.

Dia berharap, PPKM level 4 sampai tanggal 9 Agustus dan tidak diperpanjang lagi.

Agar perekonomian dapat kembali normal dan membuat usaha transportasi dapat kembali normal.