Studi Kemenkes : Vaksin Sinovac Dosis Lengkap yang Diterima Lansia 95 Persen Cegah Kematian
Adapun studi berfokus pada lansia yang telah menerima vaksin dosis pertama, dosis lengkap, maupun yang belum menerima vaksinasi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemkes) melakukan studi efektivitas Sinovac dalam mencegah Covid-19 bergejala dan kematian akibat Covid-19 pada lansia di atas 60 tahun setelah 14 hari menerima vaksinasi.
Studi ini dilakukan terhadap 86.916 lansia di DKI Jakarta selama periode Maret - April lalu.
Adapun studi berfokus pada lansia yang telah menerima vaksin dosis pertama, dosis lengkap, maupun yang belum menerima vaksinasi.
Dari keterangan yang diterima Sabtu (7/8/2021), hasilnya pemberian vaksin dosis lengkap pada lansia dapat mencegah 85 persen Covid-19 bergejala pada hari ke-28.
Kemudian, mencegah perawatan hingga 92 persen.
Serta 95 persen mencegah kematian pada lansia akibat virus corona.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 7 Agustus 2021: Tambah 31.753 Kasus, Total 3.639.616 Positif
Sementara pada lansia yang menerima dosis pertama, didapati 35 persen dapat mencegah Covid-19 bergejala.
Studi dilakukan pada ribuan lansia yang tidak memiliki riwayat PCR (+) COVID-19 sebelum vaksinasi dan sebelum masa pengamatan dimulai.
Sebanyak 40.245 lansia telah mendapatkan vaksinasi lengkap pada periode 4 –29 Maret 2021.
Diamati hingga 28 hari pasca vaksinasi dan dibandingkan dengan lansia yang belum mendapatkan vaksinasi dengan periode follow-up: Maret–Mei 2021.
Sebanyak 6.446 lansia baru menerima vaksin Sinovac dosis pertama.
Serta 40.245 lansia penerima dosis lengkap.
"Vaksinasi dosis lengkap memberikan proteksi dalam menurunkan risiko COVID-19 bergejala, perawatan dan kematian pada lansia," tulis keterangan Kemenkes.
Pemerintah perlu menjamin ketersediaan vaksin, akses yang mudah, sumber daya manusia dan fasilitas yang ramah lansia.
Kualitas vaksin harus dijaga agar efektivitas vaksin optimal. Hal ini sangat terkait dengan pengelolaan dan logistik vaksin.
Eektivitas vaksin perlu dimonitor terkait dengan adanya variant of concerns(VOCs)di komunitas saat ini.
Meningkatkan pemahaman tentang perlindungan vaksin lengkap dan kepatuhan protokol kesehatan.
Perlu pendekatan lewat budaya setempat dan pemberdayaan masyarakat. Dukungan untuk meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan sangat diperlukan seperti akses terhadap air bersih.