WHO Uji Coba Tiga Obat Ini untuk Kurangi Risiko Kematian pada Pasien Covid-19, Indonesia Ikut Andil
WHO akan menguji tiga obat baru, yaitu artesunat, imatinib dan infliximab, yang berpotensi mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menguji tiga obat baru sebagai perawatan potensial untuk orang-orang di rumah sakit yang terinfeksi virus Corona (Covid-19) parah.
Dikutip dari Al Jazeera, WHO memperluas uji coba globalnya ke 52 negara.
Negara-negara yang mengambil bagian dalam uji coba tersebut di antaranya, Kanada, Finlandia, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Tiga obat yang diuji yaitu artesunat, imatinib dan infliximab.
Ketiga obat tersebut dipilih oleh panel ahli independen karena potensinya dalam mengurangi risiko kematian pada pasien rawat inap.
Baca juga: Update Corona Global 12 Agustus 2021: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Terbanyak No 8 di Dunia
Artesunate saat ini digunakan untuk obat malaria berat, imatinib untuk obat kanker tertentu, dan infliximab untuk penyakit sistem kekebalan seperti penyakit Crohn dan rheumatoid arthritis.
"Menemukan terapi yang lebih efektif dan mudah diakses untuk pasien Covid-19 tetap menjadi kebutuhan kritis, dan WHO bangga memimpin upaya global ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.
Obat-obatan itu disumbangkan untuk uji coba oleh produsen.
WHO menyelesaikan fase pertama dari apa yang disebut uji Solidaritas tahun lalu.
Hingga kini, WHO bekerja sama dengan negara-negara di seluruh dunia untuk menemukan pengobatan yang efektif untuk virus corona baru dan menilai pengaruhnya terhadap kematian, tidak peduli meski pengaruhnya kecil.
Baca juga: Fakta dan Data Penerima Vaskin Dosis Lengkap Covid-19 Kurangi Risiko Berat dan Kematian
Sebelumnya, empat obat telah dievaluasi oleh uji coba dengan hasil yang menunjukkan bahwa remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir dan interferon memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada pasien Covid-19.
Fase baru uji coba melibatkan 600 rumah sakit di 52 negara, 16 lebih banyak dari fase awal, dan ribuan pasien.
Perluasan uji coba dilakukan saat dunia menghadapi gelombang baru pandemi, yang dipicu oleh varian Delta yang sangat mudah menular.
Negara-negara yang belum dapat memvaksinasi sebagian besar mengalami peningkatan tambahan kasus Covid-19.