Tiga Hal yang Sebabkan Varian Virus Dinyatakan Berbahaya
Ada beberapa indikasi varian baru dianggap berbahaya.Karena tiga sifat ini, maka varian baru virus menjadi perhatian khusus.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus yang masuk ke dalam tubuh dapat merusak sel.
Pada dasarnya saat ada virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, sistim kekebalan langsung bereaksi.
Imun langsung menghambat terjadinya replikasi atau perbanyakan virus dan bakteri tadi.
Baca juga: Apa Itu Virus Marburg? Berikut Gejala, Diagnosa, dan Pengobatannya
Baca juga: Kasus Varian Lambda Covid-19 di Jepang Seharusnya Lebih Cepat Disampaikan kepada Masyarakat
Namun ketika bermutasi, virus dapat mengantisipasi sistem kekebalan dalam tubuh.Sehingga virus dapat bertahan hidup.
Semakin banyak orang yang terinfeksi, virus SARS-CoV-2 pun terus bermutasi.
![Anggota Satuan Petugas Covid-19, Dokter Erlina Burhan](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/erlina-burhan.jpg)
Mutasi dilakukan sebagai upaya dari virus agar bisa mempertahankan dirinya.
Menurut Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi atau dokter paru, Dr dr Erlina Burhan M Sc Sp P(K) ada beberapa indikasi varian baru dianggap berbahaya.
Setidaknya tiga sifat yang dimiliki oleh virus sehingga disebut berbahaya.
Karena tiga sifat ini, maka varian baru virus menjadi perhatian khusus.
Tiga sifat itu pertama adalah lebih mudah menular.
Kedua ketika terinfeksi dapat lebih berdampak dan meningkatkan keparahan.
Sedangkan sifat ketiga adalah memengaruhi efikasi dari vaksin.
"Kalau terpenuhi menjadi varian of concern. Jadi varian of concern sekarang ini adalah Alpha, Beta dan Delta itu memenuhi kriteria," ungkapnya pada webinar secara virtual, Jumat (13/8/2021).