Varian Baru Masih Ada, Juru Bicara Covid-19 Sebut Tidak Ada Pelonggaran
Meski alami trend penurunan kasus aktif, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengingatkan untuk jangan lengah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski alami trend penurunan kasus aktif, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengingatkan untuk jangan lengah.
Namun menurut dr Reisa, bukan berarti ada pelonggaran pada penerapan protokol kesehatan.
Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih ada.
"Kasus terkonfirmasi masih ada ribuan perharinya, varian baru masih ada," ungkapnya pada siaran Pers secara virtual, Jumat (13/8/2021).
Di sisi lain vaksinasi belum mencapai target yaitu 70 persen atau 208 juta tervaksinasi. Oleh karena itu, ia menegaskan untuk tetap jalan protokol kesehatan.
Di antaranya seperti menggunakan masker. Dianjurkan gunakan masker double yaitu dua lapis.
Menjaga jarak minimal 1-2 meter. Lalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Serta membatasi mobilitas.
Baca juga: Jubir Penanganan Covid-19 Sebut Terjadi Penurunan Kasus Aktif
"Yang kita lakukan beraptasi dengan kebiasaan baru. Surat edaran ini peraturan lain di dalam periode PPKM sampai 16 Agustus 2021. Dipahami bukan sebagai pelonggaran atau pengetatan tapi panduan meyesuaikan dengan risiko," tegasnya lagi.
Dr Reisa pun kembali mengingatkan aturan Menteri kesehatan RI nomor 67 tahun 2016 tentang penanggulangan TBC.
Menurut dr Reisa, aturan ini efektif menangkal penyebaran Covid-19.
Panduan ini membudidayakan etika hidup bersih dan sehat. Kedua memaparkan prilaku etika bersin dan batuk.
Ketiga upaya peningkatan daya tahan tubuh.
Keempat penanganan penyakit penyerta, kelima penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Keenam penemuan kasus secara aktif dengan investigasi dan pemeriksaan kasus kontak. Ketujuh scanning secara masal khususnya pada kelompok rentan dan berisiko.