Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pfizer Kirim Data Awal Booster Vaksin ke FDA, Minta Izin Beri Dosis Ketiga untuk Orang Dewasa

Pfizer telah menyerahkan data awal kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS)

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pfizer Kirim Data Awal Booster Vaksin ke FDA, Minta Izin Beri Dosis Ketiga untuk Orang Dewasa
AFP/FRED TANNEAU
Ilustrasu vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech. Pfizer telah menyerahkan data awal kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pfizer telah menyerahkan data awal kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) untuk meminta persetujuan suntikan dosis tambahan (booster) vaksin bagi semua orang dewasa.

Perusahaan itu mengatakan uji coba menunjukkan dosis ketiga lebih efektif melawan virus corona atau Covid-19 dan varian delta yang diketahui lebih mudah serta cepat menular.

Raksasa farmasi itu dan mitranya, BioNTech mengumumkan langkah tersebut pada hari Senin lalu, terkait hasil yang menjanjikan dalam uji coba awal mereka saat mengirimkan data ke FDA.

Seperti yang disampaikan CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan yang menekankan diperlukan cara untuk mengatasi 'ancaman Delta yang berkelanjutan'.

"Data yang kami lihat hingga saat ini menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin kami memunculkan tingkat antibodi yang secara signifikan melebihi yang terlihat setelah pemberian dua dosis," kata Bourla.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (19/8/2021), mereka yang menjalani uji coba diberikan vaksin dosis ketiga pada delapan hingga sembilan bulan setelah menerima dosis kedua.

Baca juga: Politisi PKS Nilai Anies Layak dapat Penghargaan Karena Sukses Tangani Covid-19 di Jakarta

Berita Rekomendasi

"Suntikan tambahan ini menimbulkan antibodi penetralisir yang jauh lebih tinggi terhadap Covid-19, dibandingkan dengan tingkat yang terlihat pada mereka yang hanya menerima dua dosis. Respons imun yang meningkat pun diamati untuk strain 'tipe liar' SARS-CoV-2 asli, serta mutasi Beta dan Delta yang telah muncul sejak saat itu," jelas Bourla.

Bulan lalu, ia mengisyaratkan perusahaannya akan segera meminta persetujuan untuk pemberian booster.

Sementara itu, vaksin Pfizer diklaim masih sangat efektif, meskipun antibodi yang dihasilkan suntikan dua dosis 'berkurang seiring waktu'.

Baca juga: Pemerintah dan Masyarakat Harus Saling Terlibat dalam Penanganan Covid-19

Ia kemudian merujuk pada data yang menunjukkan bahwa efektivitas vaksin dua dosis telah turun dari 95 persen ke kisaran 80 persen setelah enam bulan.

Hal tersebut menunjukkan dosis tambahan mungkin diperlukan untuk menjaga imunitas.

Di sisi lain, Penasihat Kepala Medis Gedung Putih Anthony Fauci awalnya terkejut saat Pfizer mengatakan akan meminta izin untuk pemberian booster.

Ia menegaskan saat ini tidak diperlukan pemberian dosis ketiga.

Namun, pendiriannya pun berubah secara signifikan pada pekan lalu.

Dalam sebuah wawancara, ia berpendapat bahwa semua warga Amerika kemungkinan harus menerima dosis booster untuk beberapa kondisi, dengan alasan kekebalan yang menurun.

Kurang dari sehari setelah pernyataan itu, FDA pun mengizinkan pemberian booster untuk orang yang mengalami gangguan kekebalan (immunocompromised) menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna.

FDA mengatakan bahwa mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah mungkin akan memperoleh manfaat dari dosis tambahan itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas