Jokowi Akui Diingatkan Timnya Lonjakan Covid-19 Bisa Melebihi India Bila Tidak Dihentikan
(Jokowi) mengaku sempat diingatkan tim-nya bahwa lonjakan Covid-19 pada Juni lalu di Indonesia bisa melebihi lonjakan yang terjadi di India, apabila
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat diingatkan tim-nya bahwa lonjakan Covid-19 pada Juni lalu di Indonesia bisa melebihi lonjakan yang terjadi di India, apabila tidak segera dihentikan.
Untuk diketahui Covid-19 di India sempat melebihi 300 ribu kasus per harinya pada April lalu.
Hal itu disampaikan Jokowi kepada jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Jawa Timur seperti yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (20/8/2021).
"Pak Ini kalau tidak bisa dihentikan, Agustus akan muncul di 80 ribu (kasus), September itu di 160 ribu (kasus). Kalau nggak bisa menghentikan, bisa di atas india," kata Jokowi menirukan masukan dari timnya tersebut.
Jokowi tidak menyebutkan siapa tim-nya yang dimaksud itu. Hanya saja setelah mendapat masukan tersebut, Jokowi langsung memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk fokus menekan lonjakan Covid-19.
Baca juga: Perintah Jokowi Soal Harga Tes PCR Tak Digubris, Masih Ada RS di Jakarta yang Patok Tarif Tinggi
"Saat itu saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada pekerjaan lain, yang ada menghentikan ini, jangan sampai melompat ke 80 ribu kasus, melompat ke 160 ribu. sekali lagi hati-hati mengenai ini," katanya.
Oleh karena itu Kepala Negara meminta seluruh pihak untuk selalu waspada dengan lonjakan kasus Covid-19. Karena kata Presiden virus Corona sulit diprediksi. Salah satu langkah penanganan yang harus dilakukan yakni memindahkan mereka yang isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat.
"Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.