Panglima TNI: Tracing Kontak Erat Harus Terus Dilakukan di Boyolali
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta setiap elemen di Kabupaten Boyolali harus serius dan tetap semangat melaksanakan
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta setiap elemen di Kabupaten Boyolali harus serius dan tetap semangat melaksanakan tracing kontak erat serta menjaga masyarakat dari Covid-19 meski lelah.
Ia juga menekankan agar mereka yang terkonfirmasi positif agar dirawat di tempat isolasi terpusat (isoter) dan bukan isolasi mandiri (isoman).
Menurut Hadi penguatan isolasi terpusat perlu dilakukan agar para pasien covid-19 terpantau perkembangan kesehatannya mengingat saat ini positivity rate di Kabupaten Boyolali sebesar 24,24 % dengan tingkat tracing kontak erat hanya sebesar 2,35.
Hal tersebut disampaikannya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu (22/8/2021).
Baca juga: 10 Provinsi Ini Diminta Tingkatkan Testing dan Tracing untuk Lacak Penyebaran Varian Delta
"Menyikapi hal tersebut, tracing kontak erat harus terus dilaksanakan di Boyolali. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di Isoter tidak di Isoman sehingga terpantau kondisi, dan obat-obatannya," kata Hadi dikutip dari keterangan resmi Puspen TNI pada Senin (23/8/2021).
Hadi juga meminta Dandim dan Kapolres menyiapkan tim IT untuk menginput data terkait kasus konfirmasi covid-19.
Baca juga: Pimpinan Komisi IX: Testing dan Tracing Akan Lebih Bagus bila Harga PCR Tes Makin Murah
Hadi meminta hal tersebut karena data kasus konfirmasi positif yang naik terus.
"Dandim dan Kapolres siapkan tim IT untuk input data kasus konfirmasi, biarkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus membantu petugas kesehatan di lapangan," kata Hadi.
Dalam kunjungan di Kabupaten Boyolali tersebut turut hadir bersama Hadi yakni Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Di Kabupaten Boyolali Hadi dan rombongan juga meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi dengan target 3.500 dosis dengan sasaran vaksinasi karyawan Pabrik, masyarakat umum dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama.
Baca juga: Program Tracing Covid-19 LeaN On Jangkau 30 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi
Kegiatan tersebut didukung vaksinator 85 orang yang terdiri dari, 14 vaksinator TNI, 10 vaksinator Polri, 26 vaksinator Dinkes dan 35 relawan nakes.
Hadi juga menyampaikan kepada peserta vaksinasi bahwa walaupun sudah divaksin bukan berarti kebal terhadap virus covid-19.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap menjaga disiplin protokol kesehatan meski sudah divaksin.
"Bagaimana bapak, semangat untuk di vaksin hari ini ya, ajak teman dan keluarga yang belum di vaksin untuk segera melaksanakan vaksin," kata Hadi.
Di Boyolali Hadi dan rombongan juga meninjau penggunaan aplikasi Inarisk dan Silacak yang diawaki tracer covid-19 Empat Pilar.
Selain itu Hadi dan rombongan juga memberikan bantuan sosial bagi masyarakat.