Kini Berada di Level 2, Kudus Sempat Alami Lonjakan Kasus Covid-19 karena Hal Ini
"Rata-rata kasus perhari bisa paling banyak 500 kasus. Angkat kematian bisa 34 orang perharinya. Banyak sirine yang lewat," ungkapnya
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini pandemi Covid-19 kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berada di level 2. Padahal sebelumnya kasus terinfeksi virus SARS-CoV-2 di kabupaten itu cukup tinggi.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Kudus, H.M Hartopo S, T. M.M, M.H. Puncak kasus terjadi pada 12 Juni 2021 yang saat mencapai 2300 kasus.
"Rata-rata kasus perhari bisa paling banyak 500 kasus. Angkat kematian bisa 34 orang perharinya. Banyak sirine yang lewat," ungkapnya secara daring, Selasa (31/8/2021).
Bahkan Hartopo menyebutkan jika kasus infeksi di Kudus adalah yang tertinggi di Jawa Tengah. Menurut pemapara Hartopo, lonjakan kasus disebabkan adanya sebuah tradisi yang dilakukan pada hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus Melandai Berkat Gotong Royong Pemangku Kepentingan
"Pada hari raya kemarin ada tradisi banyaknya warga yang kerja di luar kota mudik atau pulang kampung. Kemarin sudah dilarang pemerintah, penyekatan, pengetatan sudah dilakukan pemerintah," katanya lagi.
Namun Hartopo menyebut jika masyarakat masih kucing-kucingan, sehingga bisa masuk dari luar kota ke desa. Saat bulan Syawal, kata Hartopo banyak keluarga yang menginginkan keluarga kumpul di rumah.
"Ada tradisi makan opor bersama, suguhan snack. Banyak orang di luar kota lepas dari protokol kesehatan, makan bersama sambil ngobrol ini menjadi potensi yang luar biasa," paparnya lagi.
Baca juga: UPDATE Sebaran Corona 31 Agustus 2021: Sumut Masuk 3 Besar, DKI Jakarta Urutan ke-8
Kala itu belum ada peningkatan dan kasus tidak terdeteksi. Namun setelah dua minggu berlalu, baru terasa dampaknya. Kemudian Kudus melakukan harus testing dan treasing.
"Naik, naik terus termasuk kasus kematian," pungkasnya.