Jubir Penanganan Covid-19: Jangan Lengah dengan Angka Penurunan Kasus Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan jika mayoritas di kabupaten dan kota Jawa- Bali telah turun.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Situasi pandemi di Jawa- Bali terus mengalami perbaikan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyebutkan jika mayoritas di kabupaten dan kota Jawa- Bali telah turun.
Beberapa di antaranya ada daerah yang mengalami penurunan level. Di antaranya yaitu DIY Yogyakarta yang turun ke level tiga.
Selain itu tinggal 11 kabupaten dan kota di Jawa-Bali yang masih PPKM level 4 termasuk Bali.
Baca juga: Masyarakat Bingung Pilih Vaksin Covid-19 yang Aman dan Efektif, Ini Kata Dokter
"Berita sangat baik terjadi pada tingkat kabupaten dan kota yang berada di level dua.
Meningkat dari yang sebenarnya 27 jadi 43 kabupaten dan kota.
Semua ini tentunya patut disyukuri dari hasil kerja kita semua," ungkap Reisa dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/9/2021).
Namun, pemerintah tetap mewanti-wanti agar jangan berlebihan dalam merayakan perkembangan baik ini.
Reisa menyebutkan jika masih ada pandemi Covid-19.
Baca juga: Pentingnya Edukasi Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Desa
Meski masih terjadi penurunan, virus masih menular dan ribuan orang masih terjangkit Covid-19.
Bahkan di antaranya ada yang tidak dapat diselamatkan.
"Kalau eforia dibiarkan akan semakin terbuka resiko kenaikan angka infeksi. Terutama kalau kita lengah, mulai kendor disiplin protokol kesehatan," katanya lagi.
Pemerintah pun mengingatkan kembali jika kelengahan sekecil apa pun ujungnya akan ada peningkatan kasus. Jika kembali lonjakan kasus, maka rumah sakit akan penuh.
Baca juga: Mengenal Efikasi Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson dan Cansino yang Sama-sama Sekali Suntik
Hal ini membuat tenaga kesehatan menjadi kewalahan. Persedian obat-obatan dan oksigen menipis.
Serta tingkat kesembuhan menjadi menurun, hal ini pun diiringi dengan angka kematian yang akan terus bertambah.
"Jangan ulangi kodisi lalu dan situasi akhir tahun lalu. Mari lebih baik mencegah dan hindari," pungkas Reisa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.