Kasus Terkonfirmasi Positif Turun Hingga 6,7 Persen, Tetap Waspada, Jangan Abaikan Prokes
Rata-rata kasus infeksi Covid-19 sudah mengalami penurunan. Untuk beberapa akhir pekan terakhir, angka positif berada di bawah 10 ribu.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rata-rata kasus infeksi Covid-19 sudah mengalami penurunan. Untuk beberapa akhir pekan terakhir, angka positif berada di bawah 10 ribu.
Hal ini berbanding jauh jika melihat lonjakan kasus positif di bulan Juli yang pernah tembus hingga 50 ribu. Kondisi ini dinilai mulai membaik.
Hal ini diungkapkan oleh Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Baca juga: Jika Ada Siswa Terkonfirmasi Covid-19 Saat Pembelajaran Tatap Muka, Apa yang Harus Dilakukan?
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19: Sekolah Ditutup Sementara Jika Ditemukan Kasus Covid-19
"Kalau lihat indikator transmisi penularan di komunitas indonesia termasuk sudah menurun sekali dari kasus konfirmasi. Kasus konfirmasi positif menurun hingga 6,7 persen,"ungkap Maxi dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID, Selasa (7/9/2021).
Ia pun menyebutkan jika angka konfirmasi positif ini sudah hampir mendekati standar Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO.
Angka ketersediaan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit pun meningkat.
Selain itu angka kematian cenderung menurun hingga di bawah 500 perhari.
"Saya kira lihat indikator ini salah satu tingkat kepedulian masyarakat tinggi. Kalau dilihat mobilitas terutama menjadi indikator utama negara mampu menekan mobilitas penduduk," kata Maxi kembali.
Indonesia kata Maxi mampu menekan mobilitas sampai 20 persen.
Hal inilah yang menunjukkan penurunan kasus konfirmasi positif hingga 6,7 persen.
Namun Maxi menyebutkan jika masih ada yang lalai dengan protokol kesehatan.
"Saya kira terbukti mobilitas kita berhasil melalui PPKM. Namun memang harus diakui saya lewat Bandung darat, Cianjur, kemudian Sukabumi sampai ke Ciawi memang sekarang ini ada eforia baru. Melihat penurunan kasus, mobilitas tinggi banyak lagi melanggar prokes. Tidak pakai masker," papar Maxi.
Oleh karena itu, perlu waspadai dan diingatkan karena kenaikan kasus berbanding lurus dengan kepedulian masyarakat.
Namun Maxi mengakui jika mengubah masyarakat tidak gampang.
Kepedulian masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan terbukti berhasil. Maxi mengimbau untuk tetap waspada meski kasus mengalami penurunan.
"Jangan jumawa walau kasus menyentuh di bawah 10 ribu bahkan bergerak hingga 5 ribu," tegasnya.