Menko PMK: Plasma Konvalesen Terbukti Dapat Membantu Terapi Pasien Covid-19
Aktivitas fraksionasi hasil donor harus didorong menjadi kegiatan produksi berkualitas yang memenuhi standar CPOB dan GMP serta harus
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan plasma konvalesen yang bersumber dari para penyintas terbukti dapat membantu untuk terapi pasien Covid-19.
Muhadjir mengatakan temuan ini berdasarkan evaluasi maupun bukti-bukti di lapangan.
"Sekarang ini bahkan ke depannya kita sudah mulai menjadikannya sebagai titik tolak untuk membikin berbagai macam fraksionasi, termasuk albumin yang sangat dibutuhkan oleh dunia medis. Nanti ini akan ditindaklanjuti oleh tim khusus," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Stok Plasma Konvalesen di PMI Membaik, Total Ada 7.444 Kantong
Sampai saat ini jumlah plasma konvalesen sudah terkumpul hampir 100 ribu kantong dengan stok plasma konvalesen saat ini sebanyak 7.500 kantong. Sedangkan, jumlah pendonor sekitar 20 ribu orang.
Menurut Muhadjir, aktivitas fraksionasi hasil donor harus didorong menjadi kegiatan produksi berkualitas yang memenuhi standar CPOB dan GMP serta harus didukung hasil riset berkualitas.
Baca juga: Kadin Kerja Sama dengan PMI Sediakan Sarana dan Prasarana Donor Plasma Konvalesen
Saat ini telah ada 18 UDD yg memenuhi CPOB. Telah ada keputusan Menteri Kesehatan yang menunjuk PT Bio Farma sebagai fasilitas Fraksionasi plasma.
“Ini suatu pengalaman best experience yang bagus untuk perkembangan pemanfaatan lebih lanjut dari gerakan plasma konvalesen ini. Saya kira ini inisiatif yang bagus dari Indonesia,” tutur Muhadjir.
Gerakan Nasional Plasma Konvalesen telah dicanangkan sejak awal Januari lalu.