Angka Kematian Ibu Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Jawa Barat Tertinggi
Terhitung jumlah kematian ibu pada Januari hingga September tahun 2021 adalah 3794 orang.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian ibu selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.
Hal ini diungkapkan oleh Kordinator Kesehatan Maternal dan Neonatal Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan, dr. Nida Rohmawati MPH.
Dalam seminar virtual, ia memaparkan jika awalnya angka kematian ibu sempat menurun di rentang tahun 2018 hingga 2019.
Pada data 2018, angka kematian ibu adalah 4221. Sedangkan pada tahun 2019 terus menurun hingga 4196.
Kementerian Kesehatan, kata dr Nida telah membuat target untuk terus menurunkan kasus angka kematian pada ibu.
Baca juga: Hasil Riset: Efektifitas Vaksin Covid-19 Bisa Berkurang Pada Pasien Kanker
Baca juga: Airlangga Hartarto Ungkap PON XX Papua Catatkan 176 Kasus Positif Covid-19
Target ini telah dibuat dan ditelaah pada 2019. Tujuannya untuk dilaksanakan pada 2020.
"Namun saat memulai dan akan start, satu kondisi mengubah semua. Kita bertemu dengan pandemi Covid-19," ungkapnya, Selasa (19/10/2021).
Pada tahun 2020, angka kematian ibu pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 4614 orang. Hal ini berlangsung sama pada tahun kedua pandemi.
Baca juga: Kurang Kasih Sayang Ibu Bisa Sebabkan Stunting, yuk Ketahui soal Maternal Deprivation Syndrome!
Terhitung jumlah kematian ibu pada Januari hingga September tahun 2021 adalah 3794 orang.
Di sisi lain, kematian ibu dengan tes PCR atau antigen yang positif dalam rentang waktu yang sama adalah 1331.
"Dari pemarapan daerah ada tambahan penyakit baru yang tadinya tidak dialami. Tahun 2020 kami memasukkan indikator kematian ibu yaitu karena adanya Covid-19. Kami lihat data kematian ibu, terjadi penambahan jumlah," katanya lagi.
Selain itu dr Nida juga memaparkan jika angka kematian ibu meningkat di 24 provinsi di Indonesia. Dari data menunjukkan Jawa Barat menjadi provinsi yang tertinggi.
"Walau Jawa Tengah under reporting. Di data tertulis 124, namun dalam paparan Jateng sudah 800 an," pungkasnya.