Pakar Ingatkan Risiko Tertular Covid-19 di Pesawat saat Makan dan Berbicara
Ia mengatakan, penularan Covid-19 tetap ada di moda transportasi udara ini, terutama saat makan dan berbicara.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama sepakat agar test RT PCR digunakan sebagai syarat bepergian dengan pesawat.
Saat ini, semua orang perlu belajar menyesuaikan diri, baik masyarakat maupun petugas dan penentu kebijakan publik.
Ia mengatakan, penularan Covid-19 tetap ada di moda transportasi udara ini, terutama saat makan dan berbicara.
'Kita tahu sensitivitas dan spesifisitas yang ada. Maka kalau hasil rapid antigen negatif maka memang masih mungkin saja ada virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19 dalam tubuh seseorang, dan tentu punya potensi untuk menular ke orang sekitarnya," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Kewajiban PCR Penumpang Disebut Membuat Maskapai Makin Sekarat, Pemerintah Mana Solusinya?
Ia mengisahkan, saat terbang dari Jakarta menuju pulau Bali belum lama ini, mantan direktur WHO Asia Tenggara ini melihat kapasitas pesawat saat itu penuh oleh penumpang.
"Penumpang juga dibagikan makanan dan minuman dengan pesan yang simpatik untuk makanan itu dibawa pulang saja dan kalau tidak perlu sekali tidak usah dikonsumsi didalam pesawat," imbuhnya.
Tetapi pada kenyataannya, baik di penerbangan Jakarta ke Bali dan juga sebaliknya, ada saja orangmembuka bungkusan makanan dan menyantapnya di pesawat.
"Memang tidak salah, tetapi membuka masker dan makan sambil banyak bercakap-cakap tentu meningkatkan risiko penularan pula jadinya, walaupun pesawat sudah dilengkapi dengan Hepa Filter dan lainnya," tegasnya.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini mengingatkan, melandainya kasus Covid-19 di Tanah Air maka akan makin banyak orang bepergian.
"Dan tentu akan lebih baik kalau kita semua dapat bepergian dengan aman. Memang kita memerlukan berbagai penyesuaian dalam pola kehidupan baru dengan Covid-19 ini," ungkapnya.