Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Strategi Gubernur Ansar Ahmad Tangani dan Kendalikan Pandemi Covid-19 di Kepulauan Riau

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengikuti terus perkembangan asesmennya dari dua sisi, baik itu transmisi komunitas, maupun kapasitas respon

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Strategi Gubernur Ansar Ahmad Tangani dan Kendalikan Pandemi Covid-19 di Kepulauan Riau
dok Tribun Batam
Ansar Ahmad 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penurunan kasus Covid-19 ini merupakan hasil kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Indonesia.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merupakan salah satu wilayah yang dinilai sukses menekan laju angka penularan Covid-19. Dan, provinsi ini menjadi salah satu provinsi di luar Jawa-Bali yang masuk PPKM Level 1.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, dari asesmen levelisasi daerah, Kepri sudah berada pada level 1 bersama 5 kabupaten kota yang lain, dan hanya dua yang masih pada level 2.

"Kita ikuti terus perkembangan asesmennya dari dua sisi, baik itu transmisi komunitas, maupun kapasitas respon," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam acara Diskusi Forum Merdeka Barat 9 secara virtual bertajuk Cerita Kita Menghadapi Delta" (Laporan Tahunan Jokowi - Ma’ruf) belum lama ini.

Ansar menegaskan ada enam hal yang harus terus dikontrol terkait penanganan dan pengendalian COVID-19 di wilayahnya yakni tracing, treatment, testing, angka kematian, positivity rate dan tingkat penggunaaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit.

Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Faktor Pemicu Suhu yang Lebih Panas di Provinsi Jawa Timur

"Nah ini terus kita jaga karena kita perlu antisipasi jangan sampai ada gelombang ketiga lagi, dan Insya Allah, mudah-mudahan bisa kita akhiri Covid-19 di Kepri dan di Indonesia tercinta ini," ujar Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad menceritakan, pada Juli 2021 lalu, kasus aktif Covid-19 di Kepri sangat mengkhawatirkan, bisa menembus angka 7.000 kasus.

Berita Rekomendasi

Namun saat ini, wilayahnya telah keluar dari situasi puncak second wave atau gelombang kedua Covid-19.

Menurut Ansar, berdasarkan laporan hingga Sabtu (23/10/2021), kasus aktif di Kepri hanya tinggal 50 orang atau 0,09 persen, sedangkan tingkat kesembuhan mencapai 52.023 orang atau 96,65 persen.

Meninggal dunia sebanyak 1.754 orang atau 3,26 persen.

Untuk Bed Occupancy Rate (BOR) sudah menurun mencapai 2,82 persen.

Sedangkan positivity rate juga sudah menurun sampai angka 0,15 persen.

Ia pun memastikan bahwa pengendalian Covid-19 di Kepri telah dilakukan dengan baik. Berdasarkan catatan, dalam satu minggu terakhir hanya ditemukan beberapa kasus saja.

Bahkan, jelas dia, dalam satu minggu terakhir di Kabupaten Lingga sudah tidak ditemukan lagi kasus sama sekali. Kemudian, di Kota Batam, Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Anambas dan Natuna pun tidak ditemukan kasus harian terkonfirmasi dalam waktu beberapa hari ini.

Baca juga: Aturan Dipermudah, Maskapai Baru Diperkirakan Bermunculan Usai Pandemi

"Akan tetapi masih ditemukan kasus aktif, yang mudah-mudahan kita tangani, kita treatmen dengan baik dan mereka bisa sembuh," tegas dia.

Ia juga memastikan, kendati kasus Covid-19 di Singapura cukup tinggi, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap wilayah Kepri yang berdekatan dengan Singapura.

Hal ini dikarenakan hingga saat ini akses yang baru dibuka adalah untuk pemulangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia maupun Singapura.

Menurut dia, proses pemulangan ini pun telah ditangani dengan baik, sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas