Langkah Pemerintah Waspadai Varian AY.4.2 Masuk Indonesia
Reisa Broto Asmoro menyebut ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan dari varian baru ini.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat banyak yang mengkhawatirkan risiko penularan virus corona varian AY.4.2.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro menyebut ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan dari varian baru ini.
"Kita harus hati-hati bahwa virus selalu bermutasi, sehingga kemungkinan varian baru itu selalu ada. Dan jumlahnya sangat banyak," kata Reisa dalam siaran Radio RRI, Senin (8/11/2021).
Dari WHO sendiri telah membagi dua kategori besar untuk varian Covid-19 yaitu varian off interest (VOI) dan varian off concern (VOC).
"Terkait dengan AY.4.2 ini merupakan varian delta yang memang merebak di Inggris dan ada beberapa negera lain juga. Tapi saat ini belum dimasukkan kategori VOI atau VOC. Tapi masih dipantau WHO," katanya.
Menyikapi ha tersebut, Reisa mengatakan pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk menghadapi potensi varian baru luar atau pun lokal.
Pertama, pemerintah melakukan pengawasan dan evaluasi.
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun Digelar di Sekolah
Upaya yang telah dilakukan salah satunya adalah pengawasan ketat di pintu masuk negara.
Kemudian, memberlakukan aturan protokol kesehatan, baik untuk penerbangan internasional dan domestik.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan penguatan jejaring laboratorium di Indonesia serta melakukan koordinasi lintas sektor bahkan internasional.
Semua upaya merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap kemungkinan munculnya varian baru di sekitar masyarakat.
Baca juga: Aturan Perjalanan Domestik Seluruh Moda Transportasi, Sertifikat Vaksin Covid-19 hingga Antigen
Sedangkan antisipasi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah varian tidaklah berbeda dari sebelumnya.
Yaitu melakukan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.
"Kedua hal itu memang benteng kita, tameng kita, jadi melakukan aktivitas apapun tetap pakai masker yang tepat. Menutupi hidung dan mulut meski sudah divaksinasi," katanya.