Strain Baru Covid-19 Ditemukan di Perancis dengan Protein Lonjakan yang Diubah
Strain baru ini dikabarkan terdeteksi pada orang yang tertular virus corona pada pertengahan Oktober lalu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BRITTANY - Strain baru virus corona (Covid-19) dengan perubahan protein lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dilaporkan telah ditemukan di wilayah Brittany, Perancis barat laut.
Strain baru ini dikabarkan terdeteksi pada orang yang tertular virus corona pada pertengahan Oktober lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (16/11/2021), strain tersebut menginfeksi total 24 orang di Perancis, termasuk diantaranya 18 anak-anak yang bersekolah di sekolah yang sama, serta 6 orang dewasa yang melakukan kontak erat dengan mereka.
Namun strain baru ini tidak seperti semua varian Covid-19 yang diketahui sebelumnya, karena butuh waktu lama bagi para ilmuwan untuk mengidentifikasinya.
"Penundaan penelitian adalah sebuah kesalahan. Analisis strain ini 'tidak sesuai dengan apapun' yang diketahui sebelumnya," kata seorang pejabat kesehatan negara itu, setelah penemuan tersebut kali pertama dilaporkan oleh surat kabar Le Telegramme pada 11 November lalu.
Baca juga: Uni Eropa Akui Sertifikat Covid-19 dari Georgia, Moldova, Serbia dan Selandia Baru
Ia pun menegaskan bahwa strain baru ini tidak mirip dengan profil varian Delta yang telah tersebar luas, maupun strain Covid-19 lainnya yang menjadi perhatian.
Strain yang sejak saat itu disebut varian B.1.640 ini dilaporkan kehilangan bagian dari protein lonjakannya.
Protein ini biasanya digunakan oleh virus untuk memasuki sel manusia dan menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.
Namun hingga kini belum jelas apakah mutasi ini membuat sifat virus cenderung lebih cepat dan mudah menular atau tidak.
Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) telah memasukkan strain baru ini ke dalam daftar 'varian dalam pemantauan' sejak 11 November lalu.
Pihak berwenang di Brittany mengatakan, mereka telah berhasil melacak semua orang yang terinfeksi varian tersebut dan menyebut bahwa kasus terakhir yang dilaporkan adalah yang ditemukan pada 26 Oktober 2021.
Badan Kesehatan Regional Prancis menyampaikan, penyelidikannya menunjukkan 'virus itu diimpor dari luar negeri'.
Menurut beberapa laporan media, seorang penduduk Nantes yang telah bepergian ke Afrika membawa strain baru ini masuk ke kota Bannalec, lokasi di mana kasus pertama terdeteksi.