IDAI Minta Orang Tua Tak Perlu Khawatir soal Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, orangtua tidak perlu khawatir.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada anak usia 6 sampai 11 tahun.
Namun banyak yang mempertanyakan bagaimana keamanan dari vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, orangtua tidak perlu khawatir.
Berdasarkan uji klinis, efek samping pada anak saat diberikan vaksin Sinovac jauh lebih ringan dari pada kelompok dewasa.
Kalau pun ada laporan, itu hanya ada sekitar 4 persen mengalami reaksi lokal.
Satu reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan.
Baca juga: Satgas Covid-19 IDI: Vaksin Booster Penting dan Aman Diberikan kepada Masyarakat
Itu pun sedikit sekali yang mengalami reaksi tersebut.
Sebagian besar tidak terjadi gejala apa-apa.
"Ada laporan sedikit yang demam. Tapi pada umumnya reaksi pada anak -anak ini lebih ringan. Jadi orangtua tidak perlu khawatir untuk melakukan imunisasi jika nanti saat nya sudah tiba," ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, Kamis (18/11/2021).
Ia menyarankan untuk orangtua jangan terlalu khawatir.
Hal ini dikarenakan kekhawatiran orangtua bisa menganggu pelaksanaan imunisasi pada anak.
Karena biasanya, vaksin dilakukan harus sesuai izin orangtua.
Dr Primpin pun berkata orangtua harus diyakinkan terlebih dulu.
"Saya kira semua pihak perlu berpatisipasi mendukung program vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan pada usia 6-11 tahun," katanya lagi.
Vaksin untuk anak usia 6 tahun ke atas tentu dapat membantu melindungi anak saat melakukan pembelajaran tatap muka.
Vaksin Covid-19 pada anak juga dapat menyakinkan orangtua untuk lebih merasa aman dan tenang.
"Dari survei yang dilakukan IDAI orangtua yang mengizinkan PTM dan yang tidak mengizinkan PTM hampir sama proporsinya. Banyak yang masih galau sebelum diberikan vaksinasi," pungkasnya.