Perlu Partisipasi Semua Pihak untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19 saat Libur Natal dan Tahun Baru
M Adib Khumaidi menjelaskan, peran masyarakat sangat besar dalam upaya menekan potensi kenaikan kasus covid
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi

Pada kesempatan yang sama, Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Mitigasi, Falla Adinda menegaskan besarnya peran pemerintah daerah dalam upaya menekan risiko penularan
diakibatkan oleh mobilitas libur Nataru, termasuk mencegah kerumunan dan memastikan bmasyarakat mematuhi aturan.
“Selama tidak ada perpindahan manusia, maka kasus infeksi atau penularan bisa ditekan,” kata Falla.
Ia mengharapkan masyarakat memahami, bahwa pembatasan mobilitas ditetapkan bukan untuk menghambat pulihnya perekonomian, melainkan untuk mencoba mengendalikan Covid-19 agar pada bulan-bulan berikutnya, Indonesia bisa mempertahankan situasi yang telah membaik saat ini.
“Kebijakan (PPKM) diambil untuk menyelamatkan yang paling penting dulu, yaitu nyawa manusia,” ujar Falla yang juga seorang dokter ini.
Terkait kesadaran protokol kesehatan, menurut Falla perubahan perilaku sudah ada dalam masyarakat.
Selanjutnya, masyarakat perlu menghidupkan pola pikir, hidup harus selalu berhati-hati dan peka terhadap kondisi dan data di tempat mereka berpijak.
“Pada dasarnya, aturan prokes tidak ada perubahan dari awal pandemi. Dengan menerapkan hal-hal tersebut setidaknya kita berkontribusi menurunkan kasus, jadi bukan kita yang menularkan atau
tertular. Itu harus tetap dijalankan," ungkapnya
Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk mengurangi mobilitas, masyarakat juga beradaptasi untuk memanfaatkan waktu di rumah dengan kegiatan-kegiatan produktif. Misalnya, dengan melakukan aktivitas bersama orang tua dan anak, membuat produk keterampilan atau prakarya.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 23 November 2021: 394 Tambahan Kasus, 9 Jiwa Meninggal
Salah satunya, prakarya dari kardus Prakardus yang mudah digarap di rumah karena dilengkapi petunjuk pembuatan dan alatnya.
Hasil akhirnya juga berupa barang yang dapat dipakai anak, seperti lampu, tempat pensil, atau kalender.
Pendiri Prakardus, Muhammad Luqman Baehaqi menjelaskan karena tidak bepergian, maka antusiasme masyarakat akan produk prakarya makin tinggi.
“Banyak orang tua dan anak ingin mengisi waktu dengan lebih berkualitas dan yang paling penting, orang tua juga terlihat, sehingga juga akan memperkuat ikatan orang tua dengan anak,” paparnya.
Luqman mengajak untuk tidak keluar rumah bila tidak betul-betul perlu.
“Kita dapat bersinergi, saling dukung, saling menguatkan dan mengingatkan walaupun tanpa keluar rumah, dengan menggunakan sosial media, handphone, dan sarana lainnya,” ujarnya.