Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas IDI Anjurkan Warga Tetap Waspada & Jangan Panik Meski Kematian Akibat Varian Omicron Rendah

Sejauh ini, badan kesehatan dunia atau WHO belum memberikan laporan terbaru terkait perkembangan varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Satgas IDI Anjurkan Warga Tetap Waspada & Jangan Panik Meski Kematian Akibat Varian Omicron Rendah
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Zubairi Djoerban 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban menuturkan bahwa meski varian Omicrom telah menyebar cepat ke banyak negara namun sampai saat ini laporan rawat inap bahkan kematian masih rendah.

Ia pun mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap waspada.

Dari laporan yang ada, gejala varian Omicron terhitung ringan bahkan tanpa gejala.

"Varian ini memang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Tetapi kebanyakan kasusnya adalah ringan, bahkan tanpa gejala. Angka rawat inap dan kematian karena omicron juga rendah. Meski begitu, tetap pakai masker Anda, waspada, namun jangan panik," ungkap Zubairi dikutip dari Twitter pribadinya, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Vaksinasi Booster Disiapkan Demi Antisipasi Omicron, Pemerintah Diminta Pastikan Efikasi

Hal senada juga diungkap Mantan petinggi WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

Sejauh ini, badan kesehatan dunia atau WHO belum memberikan laporan terbaru terkait perkembangan varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini.

Berita Rekomendasi

"Laporan terakhir sampai kemarin (dari Eropa dan AfSel) memang belum ada kematian yang perlu dikawatirkan, tapi jumlah kasus masih sedikit, jadi belum bisa jadi kesimpulan," katanya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (7/12/2021).

Diketahui, sampai saat ini Varian Omicron telah ditemukan di 40 negara dan tidak ada kematian yang dilaporkan karena Omicron hingga Minggu (5/12) lalu.

Menurut WHO jumlah ini akan terus bertambah.

Diperlukan waktu beberapa minggu untuk lebih memahami varian Omicron, termasuk mengetahui seberapa cepat penularan Omicron, apakah menyebabkan penyakit lebih berat, dan efektifkah vaksin yang ada untuk melawannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas