IFRC-USAID Kupas Tantangan Vaksinasi Covid-19 pada Anak
Palang Merah Indonesia dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didukung USAID melaksanakan webinar.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didukung USAID melaksanakan webinar, Kamis (9/12/2021).
Webinar bertema Apa Kabar Vaksin Covid-19 pada Anak? ini diselenggarakan untuk mengupas tantangan vaksinasi pada anak di Indonesia.
Cissy B Kartasasmita, anggota Satgas Imunisasi mengatakan anak memiliki risiko menyebarkan kepada orang yang lebih rentan.
Meskipun anak-anak sangat jarang tertular Covid-19.
"Anak-anak berisiko untuk menyebarkan virus ini kepada orang yang lebih rentan, seperti lansia dan orang dewasa yang belum divaksin. Sehingga penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksin Covid-19 selain vaksin anak lainnya," ujarnya.
Tantangan vaksinasi Covid-19 pada anak di bawah usia 12 tahun salah satunya adalah ketakutan anak pada jarum suntik.
Baca juga: Langkah Pemerintah Hapus Syarat NIK untuk Vaksinasi Covid-19 Dinilai Bisa Atasi Kesenjangan
Tantangan lainnya adalah faktor ketersediaan vaksin.
Dokter Cissy mengatakan vaksin Covid-19 ini berguna untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan anak-anak itu sendiri.
Sehingga, mereka bisa ikut berkegiatan di luar rumah tetapi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Maka dengan vaksinasi anak ini, akan membantu pembentukan herd immunity.
Selain itu, alasan kenapa anak-anak berumur 12 yang akan mendapatkan vaksin, agar vaksin anak-anak lainnya sudah lengkap.
Sinovac dipilih sebagai vaksin yang terbukti paling aman berdasarkan penelitian untuk umur 3-17 tahun.
“Tetapi di Indonesia, pemerintah memberikan regulasi untuk anak 6 tahun ke atas,” ujar Prof Dr Cissy dalam paparan singkat beliau di webinar.
Baca juga: FDA AS Keluarkan Izin Obat Antibodi Covid-19 AstraZeneca untuk Orang yang Miliki Kelainan Imun