1,095 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Bantuan Pemerintah Australia Tiba di Indonesia
Sebanyak 1.095.000 dosis vaksin AstraZeneca donasi pemerintah Australia kembali tiba di tanah air, Rabu (15/12/2021).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.095.000 dosis vaksin AstraZeneca donasi pemerintah Australia kembali tiba di tanah air, Rabu (15/12/2021).
Kedatangan vaksin tersebut merupakan tahap ke-159.
"Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Australia atas kedatangan vaksin ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Rabu (15/12/2021).
Sebelumnya Indonesia juga telah menerima donasi vaksin AstraZeneca dari pemerintah Australia.
Di antaranya masing-masing 1,2 juta pada Rabu, 20 Oktober 2021 dan Kamis 11 November 2021 lalu.
"Ini sekaligus menunjukkan dekat dan eratnya hubungan kedua negara tetangga ini, termasuk dalam upaya penanganan pandemi," katanya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Soal Asuransi Umum
Kerja sama antar negara-negara di dunia sangatlah penting dalam upaya penanganan Covid-19. Indonesia juga berpartisipasi dalam upaya pengembangan dan transfer pengetahuan vaksin Covid-19 di kawasan Asia Pasifik.
"Sebagai negara sahabat dan tetangga, Indonesia dan Australia menjalin hubungan dan kerja sama yang erat dalam upaya penanganan pandemi," kata dia.
Sementara di dalam negeri, Usman menyebut, Indonesia terus melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi.
Baca juga: Pfizer Klaim Temukan Obat Covid-19, Bisa Kurangi Kematian Hingga 90 Persen
Dengan kondisi geografis dan banyaknya jumlah penduduk, merupakan tantangan tersendiri untuk bisa segera mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok.
Usman memastikan, jelang akhir tahun, Pemerintah Indonesia akan makin meningkatkan upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi, sehingga target yang telah dicanangkan bisa tercapai.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah melakukan perluasan sasaran dengan mulai masuk pada sasaran penduduk anak-anak usia 6-11 tahun.
Diharapkan, dengan segera, kekebalan kelompok dalam dibentuk seiring masyarakat agar tidak lengah untuk menjalankan protokol kesehatan.