Sikap Presiden Jokowi Soal Fakta Omicron Masuk Indonesia, Minta Jangan Panik, Ingatkan Tetap Waspada
Kabar Covid-19 Varian Omicron atau B.1.1.529 telah terdeteksi di Indonesia sudah sampai pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor: Anita K Wardhani
Ketiga pekerja ini kata Menkes tidak menunjukkan gejala sakit, baik itu demam maupun batuk. Ketiganya telah dites PCR kembali dan hasilnya sudah negatif.
"Sudah dites pcr kembali. exit test 3 hari berikutnya dan hasil tes pcr sudah negatif," pungkasnya.
Gejala Varian Omicron
Pekerja wisma atlet yang terkonfirmasi positif Omicron tidak menunjukkan gejala.
Pekerja tersebut dalam kondisi sehat, tanpa batuk dan juga tanpa demam.
Mengutip cdc.gov Varian Omicron pertama kali teridentifikasi pada 11 November 2021 di Botswana dan pada 14 November 2021 di Afrika Selatan.
Gejala varian Omicron disebut "sangat ringan" dan diyakini menunjukkan gejala yang sama seperti varian Covid-19 lainnya.
Unben Pillay, seorang dokter di Afrika Selatan mengatakan ada banyak pasien positif Covid-19 varian Omicron yang dia tangani setiap harinya.
Namun, pasien-pasien itu tidak ada yang harus rawat inap di rumah sakit dan dapat pulih dengan menjalani isolasi mandiri selama 10 sampai 14 hari.
Ia menduga bahwa Omicron memang menyebabkan Covid-19 yang lebih ringan daripada Delta, meski tampaknya menyebar lebih cepat.
"Mereka mampu menangani penyakit (Covid-19) di rumah. Sebagian besar telah pulih dalam periode isolasi 10 hingga 14 hari," kata Pillay seperti dikutip Associated Press.
Adapun Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan telah merangkum pengamatannya mengenai Omicron. Di antaranya sebagai berikut:
- Hanya sekitar 30 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir yang sakit parah, kurang dari setengah tingkat seperti selama minggu-minggu pertama gelombang pandemi sebelumnya.
- Rata-rata masa inap di rumah sakit untuk Covid-19 kali ini lebih pendek, yakni sekitar 2,8 hari dibandingkan dengan delapan hari.