Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Makin Luas Cakupan Vaksinasi, Makin Tinggi Efektivitas Vaksin

Varian Omicron yang merupakan mutasi Covid-19 telah menyebar di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Makin Luas Cakupan Vaksinasi, Makin Tinggi Efektivitas Vaksin
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Pemberian vaksin di Gerai vaksinisasi anak usia 6-11 tahun di SD Mater Dei, Pamulang, Rabu (15/12/201). Ratusan siswa-siswi Mater Dai secara tertib menerima Vaksin Sinovac. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Varian Omicron yang merupakan mutasi Covid-19 telah menyebar di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Hingga Jumat (17/12), tercatat 3 kasus Omicron telah terdeteksi.

Di tengah penyebaran dan mutasi virus di dunia, vaksinasi kian penting untuk membentengi diri dari risiko penularan.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto SpPK(K), Ph.D, FISQua menjelaskan, virus corona pada dasarnya dapat terus bermutasi karena bersifat labil.

Baca juga: VARIAN Baru Virus Corona, OMICRON Masuk Indonesia, Berikut Gejala dan Cara Cegah Penularannya

Baca juga: Ketua IDI Dorong Masyarakat Segera Lakukan Vaksinasi Covid-19 untuk Hadapi Varian Omicron

Dia menjelaskan, setiap kali membelah diri, ada risiko virus corona akan bermutasi.

Sebagian besar hasil mutasi virus itu tidak berkembang dan mati, sedangkan sebagian lainnya bermutasi namun tidak memberi dampak signifikan.

Berita Rekomendasi

Dari hasil mutasi tersebut, sebagian kecil mampu berkembang dan menjadi varian baru. Mutasi virus yang bertahan dan berkembang inilah yang kemudian menjadi varian dengan kemampuan menginfeksi.

"Sifat-sifat dasarnya masih sama, tetapi ada perubahan, misalnya dalam hal daya infeksiusnya," ujar Tonang, beberapa waktu lalu.

Tonang menjelaskan, efektivitas vaksin dalam mengurangi risiko sakit berat bila terinfeksi Covid-19 pada masyarakat akan dipengaruhi banyak hal, salah satunya seberapa banyak orang yang sudah
memiliki antibodi di sekitarnya.

Semakin banyak masyarakat yang sudah memiliki antibodi, lanjutnya,maka vaksin akan semakin efektif.

Ratusan anak di wilayah Kota Semarang mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dosis pertama yang berlangsung di Kompartemen Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jalan Majapahit No. 140, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/12/2021). Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ratusan anak di wilayah Kota Semarang mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dosis pertama yang berlangsung di Kompartemen Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jalan Majapahit No. 140, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/12/2021). Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

"Maka efektivitas vaksin antar daerah bisa berbeda. Apalagi antar negara," ujarnya.

Dia menjelaskan, vaksin bekerja pada tubuh dengan memicu antibodi yang spesifik mengikat antigen virus.

Pada Covid-19, target utamanya adalah protein S, karena berada paling luar, paling menonjol, dan berfungsi membuka kunci masuk ke dalam sel manusia. Protein S itu dibentuk berdasarkan resep dari gen S yang terdiri dari rangkaian nukleotida panjang.

Ada bagian dari gen S yang sudah jelas fungsinya membentuk protein S, tapi ada pula yang belum kita ketahui pasti.

Dia menerangkan, mutasi virus baru bermakna bila mengubah protein S yang seharusnya dihasilkan.

Seberapapun mutasinya, bila protein S yang dihasilkan masih tetap teridentifikasi, maka antibodi Smasih tetap dapat mengikatnya.

"Semakin banyak perubahannya, semakin sulit dibaca. Semakin banyak lagi mutasi, mungkin masih terbaca, tapi butuh waktu lebih lama. Jadi ada risiko terlewatkan," katanya.

Terkait apakah vaksin masih mampu menghadapi varian Omicron, Tonang menyebut, hal tersebut masih memerlukan waktu untuk dapat dipastikan.

Namun, dia menegaskan bahwa setiap orang yang memiliki antibodi dari vaksin tetap jauh lebih terlindungi daripada tidak memiliki antibodi sama sekali atau yang belum vaksin.

"Yang paling penting saat ini adalah secepatnya dan sebanyak-banyaknya memberikan vaksinasi kepada masyarakat agar efektivitas vaksin dapat terus dijaga," ujar Tonang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas