Studi: Varian Alpha Bermutasi untuk Hindari Sistem Kekebalan Bawaan
Para ilmuwan berharap temuan ini akan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana virus berevolusi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan bahwa varian virus corona (Covid-19) Alpha sedang dalam proses bermutasi dan telah memperoleh 'keterampilan' khusus untuk memblokir respons sistem kekebalan bawaan.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (27/12/2021), para ilmuwan tersebut pun berharap temuan ini akan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana virus berevolusi.
Menurut penelitian yang diterbitkan di majalah Nature, isolat baru varian Alpha 'lebih efektif menekan respons imun bawaan dalam sel epitel saluran nafas' dibandingkan dengan isolat gelombang pertama.
Baca juga: Varian Omicron Bertambah Jadi 46 Kasus, Pasien Dikarantina di Wisma Atlet dan RSPI Sulianti Saroso
Baca juga: Heboh Kabar Varian Covid-19 Baru Delmicron, Ini Penjelasan Satgas IDI
Varian Alpha yang kali pertama ditemukan di Inggris pada November 2020 dan secara cepat menyebar ke seluruh dunia, telah secara dramatis meningkatkan kadar protein antagonis imun bawaan.
Ini mengindikasikan bahwa Alpha telah 'belajar' mengenai bagaimana cara menghindari respon pertama tubuh.
Varian itu melakukannya dengan memblokir sensor di saluran udara, yang dalam keadaan normal 'memperingatkan' kehadiran sistem kekebalan virus' dan mendorongnya untuk menghasilkan interferon protein 'anti-virus'.
Para peneliti mengatakan bahwa 'penekanan kekebalan bawaan yang lebih efektif' dapat meningkatkan kemungkinan penularan serta durasi penyakit.
"Akan menarik untuk melihat bagaimana varian lain seperti Delta dan Omicron, bekerja secara komparatif dalam sistem epitel paru-paru kita," kata rekan penulis penelitian, Dr. Lucy Thorne, seperti dikutip Science Daily.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Varian Covid-19, dari Alpha, Beta hingga Delta Plus, Mana yang Lebih Berbahaya?
Pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme yang digunakan oleh berbagai varian untuk menghindari pertahanan kekebalan, kata dia, tentu tidak hanya akan mengajarkan tentang virus itu, namun juga tentang biologi manusia.
Perlu diketahui, penyebaran varian Omicron baru-baru ini telah menyebabkan gelombang kasus baru dan mendorong banyak negara untuk menerapkan kembali aturan pembatasan dan larangan bepergian.