Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Capaian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Masih Berpusat di Jawa dan Daerah Aglomerasi

Meski pemerintah telah mengejar vaksinasi ternyata masih ada target yang harus dicapai. pencapaian itu belum optimal.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Capaian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Masih Berpusat di Jawa dan Daerah Aglomerasi
Tribunnews/JEPRIMA
Vaksinator saat menyuntikkan vaksin covid dosis pertama kepada siswi di TK-SD BPS&K Pembangunan III, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (24/12/2021). Dalam upaya mempercepat perlindungan masyarakat Indonesia dari COVID-19, upaya vaksinasi juga diperluas menyasar anak usia 6-11 tahun secara bertahap. pemerintah secara resmi memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun pada 14 Desember lalu dengan jumlah sasaran sekitar 26,5 juta anak. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah 500 ribu lebih anak yang divaksinasi dari sasaran 26,5 juta. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perjalanan Covid-19 sudah cukup panjang, terhitung masuk di Indonesia semenjak 2020 lalu. Berbagai aturan pun telah diluncurkan dalam menangani pandemi Covid-19.

Selain Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), program vaksinasi Covid-19 menjadi satu strategi dalam menangani penyebaran Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting.

Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Capai 2,3 Juta Dosis, Target Vaksinasi 26,5 Juta Anak

Baca juga: Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Usai, Polda Metro Jaya Berhasil Capai 70 Persen Target Herd Immunity

Namun ia pun mengatakan dalam perkembangannya, dapat dilihat jika vaksinasi Covid-19 bukan satu-satunya jalan untuk bisa mengamankan dan menyelesaikan pandemi.

Alexander pun mencontohkan negara Inggris yang lebih dulu mendapatkan vaksin Covid-19. Inggris juga menggunakan vaksin lebih unggul.

Termasuk Jerman dan Perancis. Selain itu sebagai negara maju, mereka sudah lebih dulu melacak varian Omicron.

Berita Rekomendasi

"Artinya vaksinasi tidak berhasil mencegah, dengan imunitas infeksi tinggi dapat teratasi. Infeksi akan terus berjalan, akan ada penularan," ungkapnya pada siaran Radio MNC Trijaya FM, Selasa (28/12/2021).

Sehingga selain vaksin, ada instrumen lain yang penting dan harus ditegakkan, yaitu protokol kesehatan.

Kemudian walau pun vaksinasi sudah berjalan ada ketidakadilan bagi sebagian negara.

"Negara yang tidak mampu lalu tidak mendapatkan akses vaksin Covid-19, sehingga tidak mencapai di atas 50 persen. Dapat berakibat kecepatan mutasi yang menimbulkan masalah baru," kata Alexander menambahkan.

Selain itu, kendati pemerintah telah mengejar vaksinasi ternyata masih ada target yang harus dicapai. Dan menurut Alexander pencapaian itu sendiri belum bisa disebut optimal.

Mengapa belum optimal? Ini karena pencapaian vaksinasi dosis pertama saja masih terpusat di Jawa. 

"Karena mencapai dosis pertama 70 persen dari total target, lalu lansia 60 persen, mungkin di Jawa sudah tercapai. Tapi daerah luar aglomerasi, terpencil, pesisir belum tercapai," papar Alexander lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas