Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Spesialis Patologi Klinik: Omicron Corona Menjadi 'Varian of Concern'

karakteristik virus varian baru Omicron yang cepat menular temasuk kemampuan virus guna menyebabkan suatu penyakit.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dokter Spesialis Patologi Klinik: Omicron Corona Menjadi 'Varian of Concern'
AFP/LIONEL BONAVENTURE
OMICRON - Foto Ilustrasi ini diambil di Toulouse, barat daya Prancis, pada 1 Desember 2021 menunjukkan jarum suntik dan layar yang menampilkan Omicron, nama varian baru covid 19. - Omicron telah menjadi jenis virus corona utama di Prancis di mana jumlah infeksi telah mengalami peningkatan besar dalam beberapa hari terakhir, kata badan kesehatan masyarakat negara itu. "62,4 persen tes menunjukkan profil yang kompatibel dengan varian Omicron" pada awal minggu ini, dibandingkan dengan 15 persen pada minggu sebelumnya, kata agensi tersebut. (Lionel BONAVENTURE / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Patologi Klinik dari Siloam Hospitals Semarang, dr. Nalurita Ng. Sp. PK. mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan peningkatan penularan virus Corona varian Omicron (B.1.1.529).

Imbauan disampaikan melalui edukasi bincang kesehatan bertajuk "Kenali Varian Omicron, Cegah Gelombang ke Tiga" dikutip, Sabtu (8/1/2022).

Ia mengatakan, karakteristik virus varian baru Omicron yang cepat menular temasuk kemampuan virus guna menyebabkan suatu penyakit.

Baca juga: Pasien Omicron Bertambah 57 Orang, 50 Diantaranya Pelancong dari Luar Negeri

"Varian Omicron menjadi VOC (Varian of Concern) karena sifatnya yang sangat menular dan ada kemungkinan penurunan efektivitas alat diagnostic dan vaksin yang ada sekarang," kata dia.

dr. Nalurita menjelaskan, varian menular dengan cepat dan dapat me Re-infeksi penyintas atau yang sudah mendapatkan dosis vaksin.

Meskipun hingga saat ini, resiko rawat inap, gejala berat bahkan kematian akibat Varian Omicron ini tergolong rendah.

Baca juga: Penularan Omicron, 311 Kasus Ditemukan di DKI Jakarta, 271 dari Luar Negeri dan 40 Transmisi Lokal

THAILAND - Pekerja medis mengambil detail dari orang-orang, ketika pekerja perhotelan dan pariwisata diuji untuk virus corona Covid-19 di Khao San Road, di Bangkok. Kamis (6/1/2022). Sejak WHO menetapkan pada tanggal 26 November 2021,  Adanya varian B.1.1.529 (SARS-CoV-2) sebagai varian yang menjadi perhatian, bernama OMICRON, Dunia kembali menghadapi Pandemi. (Jack TAYLOR / AFP)
THAILAND - Pekerja medis mengambil detail dari orang-orang, ketika pekerja perhotelan dan pariwisata diuji untuk virus corona Covid-19 di Khao San Road, di Bangkok. Kamis (6/1/2022). Sejak WHO menetapkan pada tanggal 26 November 2021, Adanya varian B.1.1.529 (SARS-CoV-2) sebagai varian yang menjadi perhatian, bernama OMICRON, Dunia kembali menghadapi Pandemi. (Jack TAYLOR / AFP) (AFP/JACK TAYLOR)
BERITA REKOMENDASI

"Namun hendaknya kita tetap waspada karena semakin banyak yang kena, semakin tinggi risiko kelompok rentan (lansia, anak2 dan komorbid) untuk terkena, meningkatkan angka keterisian RS, RS penuh, lama2 yang butuh penanganan bisa tidak tertangani," terangya.

Pemeriksaan yang paling ideal untuk mendeteksi infeksi virus Corona sampai saat ini dapat dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) atau Swab PCR test.

Metode Swab test atau usap digunakan untuk mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan.

Sementara itu, penelitian menjelaskan Varian Omicron lebih dominan di daerah 'Bronchus' tidak seperti varian delta yang lebih dominan di parenkim paru.

Baca juga: WHO Peringatkan Agar Tak Sebut Omicron Sebagai Varian Ringan: Itu Membunuh Orang di Seluruh Dunia

Dari hal ini bisa diindikasikan betapa varian ini akan keluar menyebar apabila si 'carrier', hanya dengan batuk saja.


Masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa varian of concern ini tidak berbahaya.

dr. Nalurita menjelaskan agar masyarakat memperhatikan MIS-C atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children yaitu kumpulan syndrome akibat Covid-19 pada anak-anak.

Angka kejadian memang sedikit tetapi berisiko fatal sampai kematian.

"Ada banyak informasi tentang pengembangan virus yang beredar. Misalnya virus Flurona' yang bukan varian baru dari Corona dan sebenarnya adalah "ko-infeksi" satu sama lainnya. Sedangkan "Delmicron" sendiri juga belum dapat disebut Varian Of Concern menurut para ahli WHO," kata dr. Nalurita.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat dapat secara bijak memilih informasi sesuai sumber yang jelas keakuratannya termasuk secara kontinyu menjalankan Protokol Kesehatan 5M + 3T + Vaksinasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas