Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Kasus Omicron di Indonesia: Total Jadi 840 Kasus, 174 di Antaranya Transmisi Lokal

Jubir vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidizi menyebut hingga Senin (17/1/2022), total kasus Omicron di Indonesia capai 840 kasus.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Daryono
zoom-in UPDATE Kasus Omicron di Indonesia: Total Jadi 840 Kasus, 174 di Antaranya Transmisi Lokal
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi Kabarkan Soal PeduliLindungi dapat di Akses di Aplikasi lain (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden) Rabu (29/9/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidizi mengungkap update perkembangan laju kasus varian Omicron di Indonesia.

Nadia menyebut, data hingga Senin (17/1/2022), total kasus Covid-19 varian Omicron mencapai  840 kasus.

Dari 840 kasus tersebut, 174 di antaranya merupakan transmisi lokal.

Baca juga: Update Covid-19 Global 18 Januari 2022: 5.563.793 Orang Meninggal karena Virus Corona

"Jadi sejak kita deteksi pada tanggal 15 Desember sampai 17 Januari saat ini sudah ada 840 kasus positif Omicron."

"Dimana kalau yang transmisi lokal itu sudah kita identifikasi ada 174 kasus," ucap Nadia dalam diskusi virtual yang disiarkan di YouTube Katadata, Selasa (18/1/2022).

Lanjut Nadia, untuk kasus Omicron yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ada sebanyak 609.

Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Sebut 2 Persen Pelaku Perjalanan Internasional Positif COvid-19 saat masuk Indonesia (Youtube Kementerian Kesehatan RI) Sabtu (10/9/2021)
Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Sebut 2 Persen Pelaku Perjalanan Internasional Positif COvid-19 saat masuk Indonesia (Youtube Kementerian Kesehatan RI) Sabtu (10/9/2021) (Youtube Kementerian Kesehatan RI)

Namun, masih ada 57 kasus Omicron yang belum teridentifikasi apakah imported case atau transmisi lokal.

Berita Rekomendasi

"Masih ada 57 kasus lagi yang sedang kita lakukan penyelidikan epidemiologinya untuk memastikan apakah ini transmisi lokal ataukah PPLN," jelas dia.

Baca juga: Aturan Mandat Vaksin di Jerman Masih Jadi Perdebatan

Nadia menuturkan, kasus Omicron di RI mayoritas merupakan PPLN yang berasal dari Arab Saudi, Turki hingga Uni Emirat Arab.

"Tertinggi kalau kita lihat terkait PPLN, itu adalah Arab Saudi, kedua Turki yang biasa didominasi wisatawan, USA, Malaysia, Uni Emira Arab," ucap Nadia.

Selain itu, Nadia menyebut dari total 804 kasus Omicron, sekitar 79 persen sudah divaksinasi dosis lengkap.

Walaupun masih bisa terpapar Omicron, gejala orang yang sudah divaksin akan lebih ringan dibanding belum vaksinasi.

Baca juga: Indonesia Menepis Laporan Soal Delegasi Berkunjung ke Israel untuk Mempelajari Penanganan COVID-19

Baca juga: Wagub DKI Bantah Sekolah Jadi Episentrum Penularan Covid-19

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat untuk segera vaksinasi dosis lengkap.

"Menjadi orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin."

"Kita juga melihat orang yang telah divaksin, kemudian tertular Omicron, gejalanya lebih ringan," tutur Nadia.

Hadapi Omicron, Pemerintah Perkuat Telemedecine

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah melakukan penguatan di berbagai pintu masuk negara seperti testing, tracing dan treatment untuk menekan penyebaran Omicron di Indonesia.

Pemerintah juga menjalankan program percepatan vaksinasi Covid-19 dan booster.

Untuk testing sendiri, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro dari Kementerian Kesehatan sudah mendistribusikan kit S Gene Target Failure (SGTF) guna mendeteksi varian SARS-CoV-2 atau varian Omicron di Indonesia

SGTF ini merupakan salah satu metode mendeteksi varian Omicron.

Sejauh ini Reisa menyebutkan terkait kapasitas, pemerintah PCR dan SGTF sedang mengupayakan akan dipercepat.

"Kalau ada kasus penanganannya bisa dilakukan sedini mungkin. Pemerintah juga meningkatkan rasio dari treasing pada daerah jumlah kasus positif diketahui lebih 30 orang," ungkap Reisa pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (18/1/2022).

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro
Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro (IST)

Baca juga: Omicron Meningkat, Umrah Tak Dilarang, Jemaah yang Dapat Visa Bisa Berangkat, Ini Kata Menag

Proses ini menjadi penting, untuk mencegah terjadinya peyebaran penyakit makin meluas.

Treasing pun melibatkan banyak orang dan pihak di antaranya seperti Polri, TNI, sampai masyakarat.

Selain itu Reisa menyebutkan update terbaru dari treatment yang disediakan pemerintah.

Di antaranya menyediakan isolasi terpusat dan mandiri untuk gejala ringan, tanpa gejala.

"Sedangkan muncul gejala sedang berat, disediakan rumah sakit dengan kapasitas yang mencukupi. Kalau kondisi sekarang di Indonesia, kasus Omicron memang didominasi tanpa gejala atau ringan," kata Reisa menambahkan.

Di sisi lain, pemerintah ingin kembali menguatkan pelayanan dari telemedecine.

"Ini sangat bermanfaat. Ada 17 platform telemedecine yang menyediakan jasa konsultasi dokter, pengiriman obat, semua gratis bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah," paparnya.

(Tribunnews.com/Shella LatifaAisyah Nursyamsi)

Baca berita lainnya soal virus corona

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas