Kasus Omicron Terus Meningkat, Jokowi Minta Masyarakat Tak Pergi ke Luar Negeri dan Imbau untuk WFH
Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk mewaspadai adanya tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia karena varian Omicron.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
![Kasus Omicron Terus Meningkat, Jokowi Minta Masyarakat Tak Pergi ke Luar Negeri dan Imbau untuk WFH](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jkw-jangan-panik.jpg)
Untuk itu Jokowi meminta kepada masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi.
“Yang belum mendapatkan vaksin segeralah untuk divaksin, yang sudah mendapatkan vaksin (dosis) pertama segera vaksin untuk yang kedua, yang sudah dua kali vaksin segera cari vaksin ketiga, vaksin booster. Semuanya gratis karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semuanya,” ungkapnya.
Terakhir, Jokowi mengingatkan untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena menjadi salah stau kunci dalam penanganan pandemi.
Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Tembus 840 Orang dalam Sebulan: 609 Pelaku Perjalanan Luar Negeri
“Saya tidak akan pernah bosan untuk terus mengingatkan selalu gunakan masker, menjaga jarak, dan jangan lupa mencuci tangan. Intinya ikuti protokol kesehatan dengan disiplin,” pungkasnya.
Baca juga: Waspadai Varian Omicron, Kemendagri Minta Kepala Daerah Taati Larangan Perjalanan ke Luar Negeri
Omicron di Indonesia Tembus 840 Kasus Dalam Sebulan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kasus Omicron di Indonesia kian bertambah.
Per 17 Januari 2022, kasus menjadi 840 orang.
"Sejak Omicron terdeteksi pada 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022 sudah ada 840 kasus positif Omicron," kata Siti Nadia, dalam acara diskusi virtual "Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga", Selasa (18/1/2022).
Ia mengatakan dari total tersebut, 609 kasus positif terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN), 174 kasus transmisi lokal, serta 57 kasus masih diteliti sumber penularannya.
Adapun kasus Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan dari Arab Saudi (112 kasus).
Baca juga: Tren Kenaikan Covid-19 Varian Omicron, Presiden Jokowi: Tetap Waspada dan Tidak Panik
Disusul Turki (106 kasus), Amerika Serikat (62 kasus), Malaysia (49 kasus), dan Uni Emirat Arab (45 kasus).
Ia pun merinci, dari 840 orang yang positif Omicron, sebanyak 79,1 persen telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19.
Lalu, 4,2 persen mendapat vaksinasi dosis pertama, tujuh persen belum menjalani vaksinasi, serta
9,7 persen belum diketahui status vaksinasinya.
"Tentunya ini menjadi kewaspadaan kita orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin. Kita melihat orang yang sudah divaksin tertular Omicron gejalanya lebih ringan,"kata Siti Nadia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Anita K Wardhani)