Petugas medis saat menyuntikkan vaksin Covid-19 ketiga atau vaksin booster kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima
3. Untuk sasaran dengan dosis primer Pfizer, maka diberikan:
Sebagian masyarakat masih mempertanyakan apakah penggunaan vaksin booster dapat menyebabkan overdosis.
Hal tersebut langsung ditanggapi oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.
"Tidak bisa over dosis ya. Memang jangan mikir kebanyakan dosis. Hal alamiah yang wajar, ternyata berdasarkan . penelitian,antibodi akan menurun seiring berjalan waktu," ungkap Reisa pada siaran Radio RRI, Rabu (19/1/2022), dilansir Tribunnews.
Apapun jenis vaksinnya, semua efektif memberikan perlindungan terhadap semua varian Covid-19.
Sehingga, tidak perlu untuk memilih jenis vaksin.
Dalam riset, setelah 6 bulan penyuntikan vaksin lengkap, maka antibodi sudah turun.
Setelah itu tubuh membutuhkan booster,karena dilihat dari vaksin lain yang tersedia, banyak untuk penyakit berbahaya lainnya.
Tidak hanya vaksin booster, vaksin terhadap beberapa penyakit berbahaya lain, seperti BCG untuk TBC, DPT untuk difteri, maupun vaksin influenza, juga harus diberikan kembali dengan jarak waktu yang ditentukan.
"Jadi jangan ketakutan kalau misalnya booster ini jadi over dosis. Memang hitungannya seperti itu. Dan dijamin emergency use dari BPOM. Sudah terjamin aman, bermutu dan berkhasiat," ujarnya.