Upaya Pemerintah Sikapi Tren Peningkatan Kasus Omicron di Indonesia
dr Reisa Broto Asmoro mengatakan pemerintah meningkatkan testing, tracing, treatment (3T), khususnya di wilayah Jawa dan Bali.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Selain itu, Reisa menekankan untuk menghadapi varian Omicron perlu cakupan vaksinasi yang lengkap.
"Dan percepatan vaksin booster masyarakat harus dilakukan. Penting dilakukan agar varian Omicron tidak semakin meluas dan menyebar ke masyarakat," katanya.
Ada 1.600 Kasus Omicron di Indonesia
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah peningkatan kasus Omicron di Indonesia lebih rendah dari varian Delta.
Berdasarkan data Kemenkes, sekitar 1.600 kasus Omicron, hanya 20 orang yang memerlukan oksigen.
Selain itu, dilaporkan dua pasien meninggal.
"Sebanyak 1.600-an yang terkena Omicron, yang membutuhkan oksigen 20, dan meninggal 2."
"Ini jauh rendah dibandingkan dengan varian Delta,” kata Budi, dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Digitalisasi Proses Bisnis Selamatkan Bisnis Crown Group Keluar dari Jerat Pandemi Covid-19
Lebih lanjut, Budi mengingatkan, agar masyarakat tidak perlu panik.
Namun, masyarakat diimbau tetap waspada.
“Kita tidak perlu panik, tapi harus terus waspada dan tidak perlu panik,” ucap Budi.
Terpenting, kata Budi, masyarakat diminta untuk lebih disiplin menegakkan protokol kesehatan.
“Memastikan, protokol kesehatan dijalankan. Vaksinasi dipercepat, terutama lansia dan anak,” kata Menkes.
Mengenai kesiapan perawatan di Indonesia, Menkes mengaku siap dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron.