8 Fakta Ilmiah Terkini Seputar Varian Omicron Covid-19, Gejala hingga Efektifitas Vaksin
Berdasarkan penelitian terkini, setidaknya muncul delapan fakta ilmiah baru tentang Covid-19 Omicron ini.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
7. Efektifitas Vaksin terhadap Omicron
Berbagai studi yang dirangkum oleh WHO menyebutkan bahwa vaksin berkurang efektivitasnya, namun masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian.
Diketahui pula bahwa infeksi varian Covid-19 akan lebih efektif dicegah dengan vaksinasi booster.
Selain itu, imunitas seluler (non antibodi) masih memproteksi kuat terhadap varian Omicron hingga 70-80%.
Imunitas seluler terbentuk baik pada orang yang pernah tertular maupun yang sudah divaksin.
8. Efektifitas Obat
WHO menyebutkan tidak ada dampak signifikan pada efektivitas pengobatan yang sudah dipakai untuk menangani kasus Covid-19 saat ini.
Obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron.
Baca juga: Temuan Sub Varian Omicron BA.2 Menyebar di Beberapa Negara, Ini Kata Dokter Paru
Omicron di Indonesia
Kasus Omicron hingga 26 Januari 2022 adalah sebanyak 1.766 orang.
Jumlah tersebut bertambah 140 dari laporan sebelumnya yaitu 1.626 kasus apda 24 Januari lalu.
"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai hari ini adalah 1.766 kasus," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (26/1/2022).
Dari total 1.766 kasus, dirinci 1.066 kasus positif Omicron terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN), 449 kasus transmisi lokal, serta 251 kasus masih diteliti sumber penularannya.
"Terdiri dari PPLN 1.066, lokal 449 dan masih di PE (penelusuran epidemiologi) 251 kasus," imbuh jubir vaksinasi ini.