BIN: Tercapainya Program Vaksinasi Jadi Tolak Ukur Pemulihan Ekonomi Nasional
Keberhasilan vaksinasi ini, sesuai amanat Presiden Joko Widodo, dilakukan atas kerja sama berbagai pihak, tak terkecuali peran Badan Intelijen Negara
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
“Dengan vaksinasi akan ada pergerakan masyarakat, maka ekonomi bisa pulih. Tercapainya program vaksinasi akan menjadi tolok ukur untuk memulihkan ekonomi nasional,” ucap Made.
Baca juga: Percepat Terbentuknya Herd Immunity, Binda Sulteng Siapkan 13.000 Vaksin Sinovac Bagi Masyarakat
Maka, seperti dikatakan Agoes, salah satu kerja sama yang dilakukan oleh BIN dengan pihak luar negeri adalah berkolaborasi sesuai kemampuan yang mereka miliki, misal dalam hal pengadaan vaksin.
“Termasuk dengan rekanan yang ada di Indonesia, bekerja sama dengan Kemenlu. Prinsipnya, kita butuh vaksin, mereka memproduksi, sesuai arahan Presiden kita membuka peluang kerja sama termasuk transfer teknologi,” kata Agoes.
Agoes menambahkan, persoalan religius yang melibatkan tokoh adat dan pemuka agama cukup sulit ditangani. Maka, dibutuhkan komunikasi dan pemahaman dengan bantuan aparat TNI/Polri, Babinsa, Bhabinkamtibmas, juga perangkat desa.
Percepatan vaksinasi sangat diperlukan, meski Indonesia sudah mencatatkan keberhasilan luar biasa yang diakui mata dunia.
Baca juga: Cegah Penyebaran Omicron, Binda Jabar Gelar Vaksinasi Massal Sasar Masyarakat di Daerah Pesisir
“Untuk meningkatkan antibodi seseorang, booster perlu dilakukan. Karena booster bisa meningkatkan antibodi lebih tinggi dibandingkan vaksinasi kedua,” ujar Dokter Purwati, Ketua Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga.
Dia menambahkan, percepatan vaksinasi amat penting karena selain melipatgandakan antibodi individu, juga untuk membentuk herd immunity.
“Maka, untuk ketahanan vaksinasi ke depannya, perlu dilakukan penguatan-penguatan. Selain kerja sama dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah, BIN, dan lembaga pendidikan, juga dibutuhkan akses untuk perawatan, penguatan sistem komunikasi publik seperti melakukan 3M, dan sebagainya,” kata Purwati.