Jangan Panik dan Pahami Gejalanya! Pahami Kapan Anak Terinfeksi Covid-19 Harus Dibawa ke Rumah Sakit
Angka Covid-19 kembali naik dan menyerang anak-anak. Percepatan kenaikan ini pun dipengaruhi dengan kemunculan varian Omicron.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekarang ini banyak orangtua yang galau.
Angka Covid-19 kembali naik. Percepatan kenaikan ini pun dipengaruhi dengan kemunculan varian Omicron.
Di sisi lain, banyak penjelasan dari para ahli yang menyatakan jika banyak anak-anak yang terinfeksi.
Bahkan bisa dibilang anak cukup dominan.
Menyikapi hal ini, ahli respirologi anak DR Dr Nastiti Kaswandani Sp A (K) menyebutkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Pertama adalah jangan panik.
Kalau panik, akan sulit bisa berpikir rasional. Tetap tenang karena sebagian besar gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
Baca juga: Dalam 24 Jam Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Tambah 13.379, Akankah Gubernur Anies Tarik Rem Darurat?
Kedua, yang harus dilakukan oleh orangtua adalah mengenali kegawatan.
Memperhatikan apa gejala yang mengharuskan anak di bawah ke rumah sakit.
"Kalau menunjukkan demam ringan, pilek, batuk, sekarang Omicron banyak sakit tenggorokan, diare, maka coba mengatasi permasalahan di rumah dengan memberikan obat penurun panas," ungkapnya pada live Instagram IDAI, Jumat (4/2/2022).
Selain itu dr Nastiti mengatakan anak bisa dipertimbangkan untuk dibawa ke rumah sakit anak tidak mau minum sama sekali, sehingga tensi berkurang.
Ada kejang, timbul gejala sesak nafas. Selain itu muntah terus-menerus dan diare yang sangat banyak.
Baca juga: Waspada Anak Kena DBD, Dokter UGM: Perhatikan Demam Hari Keempat
Sehingga tidak terkejar untuk minum oralit. Dan bila kesadaran berkabut dan berkurang, maka diharuskan membawa anak ke rumah sakit.
"Jangan panik. Karena kalau semua membawa ke rumah sakit meski kasus ringan, yang terjadi rumah sakit kehabisan sumber daya untuk menangani kasus yang lebih berat," pungkasnya.