Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Vaksin Merah Putih mulai memasuki tahapan uji klinis pertama pada Rabu (9/2/2021).

Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu akan menjadi produk vaksin nasional yang bersertifikat halal.

Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih mengatakan, vaksin ini akan menjadi vaksin Covid-19 berstatus halal pertama.

"Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” tutur Prof. Nasih dikutip dari keterangan Kementerian Kesehatan, Rabu (9/2/2022).

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin merah putih diproyeksikan sebagai booster dan vaksin anak, serta vaksin donasi internasional.

Diharapkan vaksin merah putih ini bisa menembus negara dengan populasi muslim

“Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,” kata Menkes.

Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO) dan mendapatkan listing internasional.

Diketahui, vaksin Merah Putih telah memulai proses animal trial pada awal hingga pertengahan tahun 2021.

Selanjutnya, proses uji pra-klinik macaca (monyet) komorbid dan dewasa tua pada bulan Juli dan Agustus 2021. Uji pra-klinik macaca dewasa, muda, dan remaja pada September 2021. Uji pra-klinik macaca anak dan bunting pada Oktober 2021.

Kemudian, pada bulan November 2021 Universitas Airlangga menyerahkan bibit vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk proses penyelesaian vaksin Merah Putih