Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puncak Diprediksi Dua Minggu Lagi, Omicron Melandai Bulan Maret

Dia menjelaskan, pemerintah dari sisi kesehatan akan terus mendorong kebijakan terkait pembatasan berbagai kegiatan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Puncak Diprediksi Dua Minggu Lagi, Omicron Melandai Bulan Maret
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas PMI melakukan penyemprotan di lingkungan warga RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2022). Penyemprotan tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan warga semenjak melonjaknya kasus covid-19 varian omicron. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, berbagai negara melihat bahwa kasus Covid-19 varian Omicron ini dari segi traffic akan memuncak lebih cepat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meski Omicron akan lebih cepat menyebar, tetapi dari segi bandwidth atau amplitudonya lebih sempit.

"Ini yang tentu kita harapkan puncaknya di bulan Februari dan berharap di bulan Maret akan mulai melandai," ujarnya dalam acara "BRI Microfinance Outlook 2022", Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Update Covid-19 Global 11 Februari 2022: Total Infeksi Capai 400,2 Juta, Kasus Baru 1.596.816

Dia menjelaskan, pemerintah dari sisi kesehatan akan terus mendorong kebijakan terkait pembatasan berbagai kegiatan.

"Termasuk, peningkatan PPKM level, terutama di teater perang di Jawa," kata Airlangga.

Karena itu, status PPKM di beberapa kota dinaikkan ke level 3, dan pemerintah akan terus mendorong pembatasan kegiatan hingga berujung terhadap pengurangan penularan kasus baru.

Baca juga: Pemerintah Tegaskan Perawatan Pasien Covid-19 Gratis, Rumah Sakit Dilarang Memungut Biaya Apa Pun

"Selain itu, untuk periode kali ini, pemerintah juga melihat faktor terkait dengan ketersediaan rumah sakit dan juga tingkat fatality rate," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prof. Abdul Kadir menuturkan, peningkatan kasus Covid-19 sangat signifikan akan terjadi dari hari ke hari. Per Rabu kemarin saja kasus harian Covid-19 mencapai 46.843.

Kemenkes menyebut, kenaikan kasus harian patut diwaspadai dalam 2-3 minggu ke depan.

"Kita akan melihat dua sampai tiga minggu ke depan kemungkinannya akan terjadi peaknya, karena itulah maka tentunya kita semua harus mewaspadai terjadi kemungkinan peningkatan jumlah kasus yang besar," ujarnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Diimbau Isoman, Paket Obat Telemedisin Diantar 1x24 Jam

Ia mengatakan, peningkatan kasus varian Omicron diprediksi 3 sampai 5 kali lipat daripada kasus saat gelombang varian Delta tahun lalu.

Meski demikian, masyarakat perlu mengetahui bahwa gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Omicron ini itu tidak seberat gejala varian Delta, cenderunf ringan bahkan tanpa gejala.

"Tentunya kita tetap harus berhati-hati dan waspada meskipun gejalanya ringan tapi itu bisa berbahaya pada orang-orang yang berusia lanjut atau lansia termasuk juga orang-orang yang kebetulan mempunyai penyakit penyerta atau komorbid dan juga pada orang-orang yang belum divaksin dan pada anak-anak," tegas Prof Abdul Kadir.(Tribun Network/rin/van/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas