Studi Terbaru Soal Anggur Merah Mampu Lindungi Tubuh dari Covid-19 Dianggap Tidak Akurat
Studi tentang anggur merah dapat mengurangi risiko terinfeksi virus corona hingga 17 persen, 'kemungkinan' tidak seakurat yang diyakini sebelumnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Sebuah studi baru-baru ini yang mengklaim bahwa meminum antara 1 hingga 5 gelas anggur merah per minggu dapat mengurangi risiko terinfeksi virus corona (Covid-19) hingga 17 persen, 'kemungkinan' tidak seakurat yang diyakini sebelumnya.
Pernyataan ini disampaikan Science Alert, sebuah outlet yang berfokus pada berita ilmiah akut dan ditunjukkan dalam ulasan penelitiannya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (18/2/2022), penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari beberapa rumah sakit, pusat medis, dan Universitas Kedokteran Militer China, menunjukkan bahwa meminum antara 1 hingga 4 gelas anggur merah per minggu dapat mengurangi risiko tertular Covid-19 sebesar 10 persen.
Baca juga: RS Panti Wilasa dr. Cipto Kewalahan Tampung Pasien Covid-19
Baca juga: Kabar Terkini Adam Deni di Penjara, Disebut Positif Covid-19, Diisolasi di Sel Khusus di Bareskrim
Sedangkan mengkonsumsi 5 gelas atau lebih anggur merah dapat mengurangi risiko hingga 17 persen.
Namun menurut para ilmuwan, anggur putih dan sampanye memiliki efek yang lebih kecil, sementara bir dan alkohol terkadang memiliki efek negatif.
Terkait hal ini, Science Alert menunjukkan bahwa meskipun memiliki jumlah peserta yang mengesankan, penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Nutrition pada bulan lalu itu seperti banyak penelitian nutrisi lainnya, hanya melihat pada pola konsumsi dan membandingkannya dengan jumlah diagnosis Covid-19.
Sementara metode ini bagus untuk menentukan korelasi, namun korelasi itu sendiri tidak cukup untuk membuat kesimpulan tentang hubungan sebab akibat.
Dengan kata lain, semua orang dapat mengetahui dari data bahwa mengkonsumsi anggur merah secara teratur biasanya bertepatan dengan kasus Covid-19 yang lebih jarang.
Namun tidak dapat menyimpulkan bahwa anggur merah mampu membantu melindungi peserta dari virus tersebut.
Outlet berita sains itu menekankan bahwa karena para peserta menjalani hidup mereka secara normal, dan para peneliti hanya menilai melalui dua faktor yakni konsumsi alkohol dan kasus Covid-19, maka mereka tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah beberapa faktor lain benar-benar mempengaruhi peluang mereka untuk tidak tertular virus itu.
Outlet tersebut menekankan bahwa para ilmuwan memang mengambil langkah-langkah untuk mengesampingkan dampak dari faktor-faktor umum seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan, namun Science Alert tidak mungkin mengesampingkan semuanya.
Selanjutnya, preferensi alkohol dan tingkat konsumsi peserta hanya dipelajari pada minggu-minggu pertama penelitian dan bukan sepanjang penelitian.