Tak Disiplin Protokol Kesehatan Saat Isoman Berpotensi Picu Munculnya Kluster Keluarga
Bagi pasien isoman disarankan jaga jarak dengan anggota keluarga lain, gunakan masker. Rajin semprot disinfektan dan pastikan sirkulasi udara baik.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Oleh karena itu penting untuk mendeteksi gejala yang diakibatkan virus SARS-CoV-2.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro
"Saat ini paling banyak pandemi covid. Kalau sudah merasakan gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, gejala menyerupai flu, sebaiknya antigen dan PCR sesegera mungkin," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Tekan Covid-19, Binda Bali Kembali Gelar Vaksinasi di Tabanan
Dengan begitu, setiap orang bisa tahu apakah terinfeksi Covid-19 atau penyakit lain.
Begitu juga jika misalnya masuk dalam kategori kontak erat. Harus segera melakukan isolasi dan kemudian melakukan tes.
"Kenapa? Kalau tidak bergejala atau ringan sekali pun, bisa langsung antisipasi. Kalau misalnya positif, kita bisa isolasi mandiri. Jadi bisa menjaga diri kita dan keluarga tersayang, orang orang di sekitar kita," kata Reisa lagi.
Kemudian pastikan melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan untuk menentukan kapan masa selesai isoman.
Karena, meski di rumah saja, harus yakin bisa memproteksi anggota keluarga lain di rumah.
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Umum Omicron, Berikut Ketentuan dan Hal yang Perlu Diperhatikan saat Isoman
"Kalau satu ruangan dengan yang positif harus hati hati. Jaga jarak, melakukan protokol kesehatan yang benar. Menggunakan masker, rajin desinfektan dan pastikan sirkulasi udara baik," papar Reisa lagi.
Selain itu Pastika membuka jendela dan pintu. Jangan malah berkumpul bersama keluarga, makan bersama dan sebagainya.
"Karena bisa membuat orang terinfeksi dan memunculkan kluster keluarga," tandasnya.