Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ramadan Hampir Tiba, Pakar Epidemiologi Sebut Warga Bisa Mudik Asal Laksanakan Ketentuan Berikut

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman saat bulan Ramadan tiba, ada potensi risiko interaksi dan mobilitas yang tinggi.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ramadan Hampir Tiba, Pakar Epidemiologi Sebut Warga Bisa Mudik Asal Laksanakan Ketentuan Berikut
(Warta Kota/Henry Lopulala)
Ilustrasi mudik lebaran 2020 (Warta Kota/Henry Lopulala) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga.

Bulan Ramadan juga sebentar lagi akan datang. 

Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman saat bulan Ramadan tiba, ada potensi risiko interaksi dan mobilitas yang tinggi.

Sedangkan mobilitas dan interaksi dapat menimbulkan terjadinya peningkatan setiap penyakit menular. Bukan hanya Covid-19.

Oleh karena menurut Dicky, perlu dilakukan mitigasi mulai dari sekarang. 

Dimulai dari membangun kesadaran protokol kesehatan, memperkuat mitigasi, deteksi dan proteksi. Salah satu bentuk proteksi adalah vaksinasi Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Dan kalau kita sudah bisa lewati gelombang tiga yang didominasi varian Omicron, saya melihat potensi adanya acara tahunan mudik bisa dilaksanakan," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2022? Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 2 April 2022

Tahun lalu, Ramadan dapat terlaksana dengan melakukan ibadah di masjid. Kemungkinan hal itu bisa kembali terjadi di tahun ini dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang lebih besar.

Tapi Dicky menghimbau pemerintah untuk tetap memberikan pembatasan. Karena saat ini Indonesia belum keluar dari situasi pandemi. 

"Ketika ternyata tidak bisa dihindari, saya harus pulang, mudik, lakukan mitigasi semaksimal mungkin. Terutama booster menjadi penting, pastikan yang mudik sudah booster," papar Dicky menambahkan.

Selain itu, aplikasi Peduli Lindungi ini diperkuat efektifitasnya. Sehingga selain ditampilkan status booster, bisa dipastikan jika pelaku perjalanan tidak dalam kasus kontak. 

Pastikan juga pelaku perjalanan tidak bergejala dalam scanning yang dilakukan. Termasuk cakupan vaksinasi di daerah. Harus dikejar target 80 persen total penduduk sudah divaksinasi lengkap.

Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2022? Ini Jadwal 1 Ramadhan 1443 H dari Muhammadiyah dan Pemerintah

"Kalau memang mau mudik gak masalah. Yang terpenting adalah ketegasan kriteria yang bisa boleh mudik. Selain itu kesiapan prasarana diperketat. Tahun ketiga, sudah memang menata kehidupan ke arah normal, tapi terdata, terukur dan hati hati," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas