Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Per 8 Maret 2022: Jawa Barat Terbanyak Catat 119.864 Kasus Aktif

Simak data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (8/3/2022).

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Per 8 Maret 2022: Jawa Barat Terbanyak Catat 119.864 Kasus Aktif
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Covid-19 - Simak data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (8/3/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (8/3/2022).

Diketahui, kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah 30.148 pasien pada Selasa ini. 

Tambahan kasus Covid-19 hari ini mengalami peningkatan dibanding Senin (7/3/2022) kemarin, yang berada di angka 21.380 kasus.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 5.800.253 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Data tersebut berdasarkan update informasi dari situs Satgas Covid-19, covid19.go.id, Selasa sore.

Sementara itu, total kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 422.892 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 ini berkurang 25.381 kasus dari hari sebelumnya.

Baca juga: Februari 2022, Pengantaran Pasien Covid-19 Memakai Ambulans di DKI Mencapai 1.105 Kali 

Berita Rekomendasi

Hari ini, Jawa Barat kembali menjadi daerah terbanyak penyumbang kasus aktif di Indonesia. 

Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 Provinsi Jawa Barat mencapai 119.864 kasus.

Disusul Jawa Tengah, sebanyak 36.652 kasus aktif, dan DI Yogyakarta berada di urutan ketiga dengan jumlah kasus aktif sebanyak 35.097 kasus.

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia per Selasa (8/3/2022):

1. Jawa Barat: 119.864


2. Jawa Tengah: 36.652

3. DI Yogyakarta: 35.097

4. DKI Jakarta: 28.054

5. Banten: 24.872

Baca juga: 320 Daerah di Luar Jawa Bali Terapkan PPKM Level 3

6. Sumatera Utara: 19.281

7. Jawa Timur: 16.387

8. Lampung: 14.291

9. Kalimantan Timur: 13.783

10. Sulawesi Selatan: 13.701

11. Papua: 10.981

12. NTT: 10.086

13. Kepulauan Riau:  8.135

14. Sulawesi Utara:  7.566

15. Sumatera Selatan: 7.216

16. Kalimantan Barat: 6.422

17. Riau: 6.116

18. Sumatera Barat: 6.001

19. Sulawesi Tenggara: 4.786

20. Kalimantan Utara: 4.513

Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Kepala BIN: Vaksinasi Tetap Harus Digencarkan

21. Bangka Belitung: 4.367

22. Bengkulu: 3.597

23. Kalimantan Tengah: 3.386

24. Kalimantan Selatan: 3.136

25. Bali: 2.851

26. Jambi: 2.291

27. Aceh: 2.095

28. Papua Barat: 1.617

29. Nusa Tenggara Barat: 1.354

30. Sulawesi Barat: 1.274

31. Sulawesi Utara: 1.117

32. Maluku Utara: 902

33. Gorontalo: 823

34. Maluku: 304

Baca juga: Cita Citata Dipaksa Manggung Saat Masih Positif Covid-19, Bayangkan Jika Dituruti Bisa Sebar Virus

Update Perkembangan PPKM: 5 Provinsi Catatkan Kenaikan Kasus

Tren kasus Covid-19 secara nasional telah menunjukkan perbaikan.

Meski terdapat beberapa provinsi yang masih mencatatkan sedikit kenaikan kasus, namun mayoritas provinsi lainnya telah menunjukkan penurunan.

Penurunan ini terjadi karena angka reproduktif virus Covid-19 juga telah menunjukkan penurunan.

Informasi tersebut diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, dalam ratas Evaluasi PPKM yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/3/2022).

"Update situasi yang tampak saat ini menunjukkan bahwa tren kasus secara nasional sudah mulai menurun."

"(Selain itu) angka reproduktif virus sudah menurun di setiap pulau di Indonesia."

"Tapi, ada lima provinsi yang tren kasusnya masih sedikit meningkat," terang Dante.

Baca juga: Epidemiolog Puji Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 Varian Omicron

Kelima provinsi tersebut yaitu Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Kalimantan Utara.

Sementara itu, dari segi perkembangan terapatik, jumlah perawatan nasional di rumah sakit terus-menerus menunjukkan penurunan.

"(Sebanyak) 60 persen (pasien) yang dirawat tidak bergejala, bahkan (hanya) bergejala ringan."

"Jadi sebenarnya sebagian besar kasus yang dirawat adalah kasus-kasus yang tidak memerlukan perawatan secara klinis medis," sambung Dante.

Terkait angka kematian, Dante menyebut separuh dari jumlah data pasien meninggal dunia merupakan pasien berkomorbid.

"(Sebanyak) 50 persen kematian di beberapa rumah sakit disebabkan karena pasien dengan Covid-19 yang mengalami komorbid berat sebelumnya."

"Separuh yang meninggal dengan komorbid tersebut terutama berusia lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap."

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Masih Tinggi, Pemerintah Diminta Tak Buru-buru Ubah Pandemi ke Endemi

"Jadi tidak semua yang pasien meninggal karena Covid-19, tetapi juga ada yang meninggal karena Covid-19," jelas Dante.

Hasil audit kematian di rumah sakit menunjukkan mayoritas kasus meninggal tersebut adalah lansia dengan komorbid berupa penyakit diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal.

Untuk itu, demi menekan angka kematian akibat Covid-19, Dante mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi lengkap.

Bahkan jika memungkinkan, masyarakat diminta untuk mengikuti vaksinasi booster.

"Vaksinasi terus kita kejar. Saat ini sudah mencapai lebih dari 54 persen penduduk di Indonesia sudah menerima vaksinasi lengkap."

"Kebijakan vaksinasi booster yang kita sudah revisi yang tadinya 6 bulan setelah vaksinasi kedua, sekarang sudah di revisi menjadi 3 bulan sesudah vaksinasi kedua."

Baca juga: Luhut: Jabodetabek dan Surabaya Raya Masuk PPKM Level 2, Sebut Kasus Harian Covid-19 Menurun

"(Sehingga dengan adanya vaksinasi booster) diharapkan bisa mempercepat terjadinya herd immunity di masyarakat," kata Dante.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Baca berita lain terkait Penanganan Covid

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas