Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS Update Corona 11 Maret 2022: Tambah 16.110, Total 5.864.010 Kasus

Update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (11/3/2022)

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in BREAKING NEWS Update Corona 11 Maret 2022: Tambah 16.110, Total 5.864.010 Kasus
Freepik
ilustrasi virus corona - Update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (11/3/2022) 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (11/3/2022).

Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 16.110 penambahan dari total kumulatif sebelumnya 5.847.900 kasus.

Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Jumat sore.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 5.864.010 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Kabar baiknya, ada sejumlah 39.212 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 5.335.846 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 5.296.634 jiwa.

Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19

Baca juga: Pfizer, BioNTech dan Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik dari Jualan Vaksin Covid-19

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 290 pasien.

BERITA REKOMENDASI

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 151.703 orang dari yang sebelumnya sebanyak 151.413 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi DKI Jakarta memiliki presentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.

Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.

Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.

Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Diterima 13,9 Juta Orang di Indonesia

Penetapan Status Endemi


Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR Laura Navika Yamani PhD menjelaskan bahwa terdapat beberapa indikator yang harus dipenuhi dalam penetapan status wabah penyakit.

Apalagi penetapan status Covid-19 dari pandemi ke endemi.

Indikator tersebut ditentukan dari persebaran kasus infeksi, tingkat keparahan gejala klinis yang ditimbulkan, dan mortalitas.

Menurut Laura, yang berhak menetapkan status suatu wabah penyakit adalah World Health Organization (WHO).

“Jika kita melihat pelandaian kasus harian dalam beberapa minggu terakhir, ditambah lagi gejala dan mortalitas yang ditimbulkan varian Omicron ini jauh lebih ringan daripada varian awal Covid-19."

"Sehingga sangat memungkinkan bahwa Covid-19 ini akan diubah statusnya menjadi endemi oleh WHO,” jelas Laura dikutip dari Tribunnews.com.

Kendati demikian, Laura menjelaskan bahwa status endemi tidak mengubah fakta Covid-19 sebagai wabah yang mengancam kehidupan manusia.

Lanjut Laura, status endemi memiliki makna suatu wabah penyakit yang penyebarannya tidak secepat dan seluas pandemi namun masih menjadi ancaman bagi kesehatan.

Untuk itu, Laura mengimbau masyarakat tetap taat protokol kesehatan 3M.

Serta tetap penerapan protokol kesehatan minimal memakai masker saat keluar rumah.

Ini dilakukan untuk meminimalisir ledakan kasus Covid-19.

“Meskipun nantinya status Covid-19 menjadi endemi. Masyarakat  juga harus bijak dalam melakukan aktivitas sosial supaya bisa mencegah terjadinya peningkatan kasus yang signifikan,” sambung Laura.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan agar pemerintah tetap melaksanakan upaya monitoring terhadap kasus Covid-19 .

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lain terkait Penanganan Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas