Lapor Covid-19: Refleksi Dua Tahun Pandemi di Indonesia, Angka Kematian Masih Ada
Menurut Lapor Covid-19 menunjukkan perbedaan rilis angka kematian Covid-19 sebesar 10.651 jiwa.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tahun pandemi Covid-19 telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai macam kenangan pahit pun telah dihadapi.
Di antaranya kematian orang-orang yang berharga, perjuangan keras di berbagai lini pergerakan masyarakat, hingga tekanan batin akan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.
Kasus pertama COVID-19 yang pertama diumumkan per 3 Maret 2020 oleh pemerintah Indonesia kini telah berlipat ganda menjadi 5.723.858 kasus per 5 Maret 2022.
Hingga kini jumlah kasus kematian positif Covid-19 telah mencapai 160.569 jiwa.
Hal ini berdasarkan data Covid-19 per provinsi.
Sementara jumlah kematian versi publikasi pemerintah pusat masih menyatakan 149.918 jiwa.
Menurut Lapor Covid-19 menunjukkan perbedaan rilis angka kematian Covid-19 sebesar 10.651 jiwa.
Selisih jumlah publikasi ini pun akan terus ada. Akhirnya berpotensi terbengkalai.
Selain itu umlah tersebut pun belum termasuk dengan jumlah kematian probable sedikitnya telah mencapai 28ribu jiwa dan kematian isolasi mandiri hingga Februari 2022 sebanyak 3017 jiwa.
"Itu belum masuk dalam publikasi pemerintah pusat. Setidaknya sebanyak 5.813 jiwa yang telah meninggal dunia dengan status positif Covid-19 selama gelombang ketiga di Indonesia hingga 5 Maret 2022," paparnya Lapor Covid-19 dalam rilis resmi, Sabtu (12/3/2022).
Selain itu. tim Lapor Covid-19 juga mendapatkan laporan dua orang meninggal dunia saat isoman atau di luar faskes selama bulan Februari 2022 kemarin.
Baca juga: Update Covid-19 Global 12 Maret 2022: Sebanyak 389.032.204 Orang Sembuh dari Virus Corona
Sejak 4 Februari 2022 hingga 5 Maret 2022 silam, menurut Lapor Covid-19 tren kematian masih terus konsisten naik.
Suasana kekhawatiran dan kewaspadaan tidak begitu intensif dibangun oleh pemerintah demi keselamatan masyarakat.
Padahal jumlah kematian positif harian per 5 Maret telah meningkat 6 kali lipat sejak tanggal 5 Februari 2022 dan 80 kali lipat sejak 5 Januari 2022.
"Hal ini menunjukkan bahaya terselubung telah menjelma menjadi bahaya nyata yang seharusnya disikapi dengan serius demi memperjuangkan nihilnya kematian masyarakat Indonesia akibat COVID-19," papar rilis tersebut.
Namun LaporCovid-19 mengungkapkan jika potensi bahaya ini justru terabaikan dan dianggap bukan suatu hal yang mengkhawatirkan.
Terlebih lagi per 7 Maret 2022 ini turis asing justru sudah mulai dipersilahkan masuk dengan mudah berwisata ke Bali.
Hal ini tentu berpotensi memperparah situasi gelombang ketiga pandemi di Indonesia dengan kasus baru harian masih lebih dari 20ribu per hari selama dua minggu terakhir.